• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Opini

Personal Branding Seorang Pendidik

Kelemahan diri harus diedukasi untuk mengurangi hambatan gerak dan mempercepat keberhasilan

mahanpedia by mahanpedia
3 tahun ago
in Opini, Reportase
2 min read
1
0
SHARES
166
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Wihan Afriono
Pembelajaran online sudah menjadi tren masa kini. Kemampuan personal pun harus mengiringi perkembangan sebagai penyeimbang tren tersebut. Kemampuan personal dapat dibaca melalui pembelajaran masa kini melalui aktivitas online. Keterbukaan teknologi informasi menuntut pendidik dapat menampilkan personal branding untuk meningkatkan image profesional.

Sebagai pendidik harus berbenah, meningkatkan kompetensinya agar selalu eksis dan tidak terkikis perkembangan zaman. Pendidik tidak boleh lelah dalam mengawal generasi penerus bangsa sampai mampu mencapai kompetensi yang dibutuhkan sesuai dengan waktu yang ditentukan.

Motivasi dihembuskan tiada batas. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, siswa harus melampaui tiga dimensi capaian. Pertama, dimensi sikap; terdiri dari dua bagian, yaitu dimensi sikap vertikal dan dimensi sikap horizontal. Dimensi sikap vertikal merupakan sikap penghambaan diri kepada sang pencipta. Motivasi yang dihembuskan harus sampai menusuk relung hati dan sampai menyadari bahwa siswa tersebut harus taat terhadap aturan-aturan yang pencipta. Sedangkan sikap horizontal merupakan sikap yang berhubungan dengan seseorang dan mampu beradaptasi dengan lingkungan dunia usaha, dunia industri dan masyarakat. Kedua, dimensi pengetahuan; dimensi pengetahuan dapat diukur dengan capain prestasi akademik siswa. Pendidik terus memberikan motivasi siswa supaya aktif dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga berdampak pada prestasi siswa yang maksimal. Ketiga, dimensi keterampilan; dimensi ini cukup berat. Pada kegiatan proses pembelajaran siswa dibimbing secara intensif agar timbul aktivitas dan kemandirian sehingga keterampilan terasah, terukur dan berdampak pada kreativitas siswa.

Daya dukung dalam kegiatan pembelajaran yang meliputi standar isi, standar proses dan standar penilaian pendidikan juga harus preskriptif untuk mencapai tujuan belajar yang efektif dan efisien. Kegiatan guru yang sudah banyak terbebani dengan kegiatan administratif harus mereposisi kegiatannya dengan cara mendesain pembelajaran yang tepat sesuai dengan waktu yang ditentukan. Guru harus tampil piawai menghasilkan produk desain pembelajaran yang bukan berasal dari copy-paste, tetapi betul-betul sudah dikaji produk desain pembelajarannya.

Strategi setelah menghasilkan produk desain pembelajaran harus mampu menjawab permasalahan yang tren saat ini. Perencanaan yang tepat hasilnya pasti hebat. Pendidik harus berani menampilkan image profesional, mulai dari tampilan yang menarik hingga membaca alur pengetahuan siswa, seolah-olah pendidik sudah mengetahui bidang yang akan dipelajari dan mampu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi siswa.

Perkembangan pengetahuan siswa di era milenium ini sangat pesat. Di era milenium siswa memiliki banyak aktivitas dalam kegiatan kesehariannya. Aktivitas yang sangat banyak tersebut belum diimbangi dengan logika berpikir yang baik, sehingga belum mampu membedakan aktivitas yang bermanfaat atau tidak. Anak cenderung lebih aktif terhadap kegiatan-kegiatan yang disukai. Terkadang sampai lupa dengan waktu yang digunakan hingga berlebihan. Jika diidentifikasi, kegiatan anak condong pada kegiatan yang kurang bermanfaat, maka tugas guru dan orangtua selalu mengarahkan dan membimbing sampai memahami betul manfaat yang dilakukan oleh siswa tersebut.

Peran guru tetap harus mewarnai sikap, pengetahuan, dan keterampilan agar siswa tetap terarah dan memiliki karakter yang baik. Perkembangan teknologi yang semakin maju bukan menjadi halangan guru untuk tetap eksis dalam kegiatan pembelajaran. Desain pembelajaran harus mampu menjawab tantangan masa depan menuju Indonesia emas.

“Kelemahan diri harus diedukasi untuk mengurangi hambatan gerak dan mempercepat keberhasilan”.

Editor : Tri Hanifa

Tags: ArtikelEssayReportasesinopsis
Next Post

Hijrah dan Sapaannya

Next Post

Hijrah dan Sapaannya

Comments 1

  1. Sukindro says:
    3 tahun ago

    Sesuai hadis Nabi yg artinya Didiklah anak anakmu sesuai pada Zamannya. Karena sekarang zaman Digital IT maka orang tua atau guru harus selangkah lebih maju paling tidak setara dan jangan sebaliknya malah anti IT. Luar biasa Ajib….

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
11

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.1k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.7k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id