Oleh Agus Wibowo
Dewasa ini persaingan dalam dunia pendidikan begitu atraktif. Hal ini bisa dilihat dari banyak lembaga pendidikan yang menerapkan strategi-strategi khusus dalam mempertahankan eksistensi, dan menciptakan kepercayaan di kalangan masyarakat. Pendidikan yang menjadikan sekolah sebagai lembaga formal dalam memberikan pelayanan bagi para pelanggan dan menciptakan sumber daya manusia yang siap bersaing dan menjawab segala tantangan zaman. Hal yang perlu dipahami bagi setiap sekolah dalam menjaga konsistensi daya saing ialah dengan terus memperbaharui strategi bersaing. Semangat belajar dan selalu terbuka dalam hal-hal baru menjadi pintu utama bagi sekolah untuk tetap bisa meng-upgrade peluang dan tantangan baru yang mengharuskan sekolah untuk melakukan perubahan perbaikan. Selain itu stategi bersaing juga bisa menjadi penyeimbang posisi di mana lembaga pendidikan bisa mempertahankan eksistensinya dalam menghadapi tekanan persaingan dan menjadi barometer dalam menganalisis kekuatan pesaing untuk mengembangkan strategi bersaing.
Di sisi lain juga ada banyak hal yang mempengaruhi keberhasilan sekolah dalam menjaga konsistensinya dalam bersaing di antaranya penerapan manajemen sumber daya manusia, fasilitas, serta kualitas layanan yang menjadi tolak ukur kekuatan dalam menghadapi persaingan, semakin banyak aspek yang dimiliki maka semakin besar potensi sebuah sekolah. Begitupun sebaliknya, semakin sedikit aspek yang dimiliki sekolah untuk bersaing, maka potensi keberhasilan dalam bersaing juga akan semakin kecil.
Ada beberapa hal penting yang perlu sekolah dalam menerapkan strategi dalam belajar bersaing, pertama belajar menjadi multitalent, hal ini memberikan gambaran kepada sekolah agar guru sebagai aset penggerak tidak boleh hanya menjadi spesialis mata pelajaran, melainkan juga harus mengeksplorasi potensi diri, serta berani belajar tentang hal baru agar dapat meningkatkan nilai jual sebagai aset yang benar-benar siap dalam menghadapi persaingan.
Kedua, belajar menjadi personal yang tangguh. Dalam memenangkan sebuah persaingan, sebuah lembaga harus memiliki personal-personal tangguh, guru sebagai konselor pendidikan harus memiliki karakter kuat, beretika pekat serta mampu mengendalikan diri, agar dalam mendidik dan mengekplorasi potensi diri personal tersebut mampu menganalisis kekuatan dan kelemahan dalam memenangkan persaingan.
Ketiga, belajar percaya diri. Tidak percaya diri akan menjadi penghambat personal dalam memenangkan persaingan, personal yang tidak percaya diri (minder) akan mempengaruhi sikap dan tingkah laku ketika harus tampil di muka, dalam dunia pendidikan tenaga pendidik menjadi sumber daya yang harus dimaksimalkan perannya, keterlibatan dalam segala bentuk kegiatan dan memberikan kepercayaan secara personal akan mengajarkan guru sebagai tenaga pendidik, untuk percaya diri dan berani melakukan perubahan untuk menghadapi persaingan.
Keempat, belajar personal branding, dalam strategi persaingan istilah branding sering berdekatan dengan promosi, menjadikan kelebihan suatu lembaga untuk memperoleh nilai jual yang tinggi. Secara personal sudah menjadi keharusan bagi guru untuk mampu menjadi komunikator yang baik, terlebih apabila itu berkaitan tentang strategi promosi sekolah. Aktif bersosialisasi dengan memanfaatkan media sosial menjadi salah satu alternatif
Selanjutnya, belajar berteknologi. Di zaman sekarang ini tenaga pendidik dan kependidikan harus memiliki keterampilan dalam memanfaatkan teknologi, terkhusus guru sebagai tenaga pendidik dituntut untuk mampu mengeksplorasi sumber belajar serta mampu untuk membuat pembelajaran yang kreatif dengan memanfaatkan teknologi sebagai alat pendukung belajar, selain itu tenaga pendidik dan kependidikan bisa menjadi media dalam menyampaikan atau mempromosikan hal-hal positif yang akan membangun kepercayaan di kalangan masyarakat.
Persaingan bagi sebagian orang banyak dihindari, namun bagi sebagian lain persaingan juga dicari, bahkan malah menjadi kebutuhan bagi mereka. Bagi mereka yang memiliki komitmen dan mau belajar akan menjadikan persaingan sebagai sarana dalam berbenah diri, bahkan juga memotivasi untuk menciptakan inovasi baru untuk menghadapi persaingan. Sekolah harus memiliki daya kompetitor yang kuat serta berani belajar bersaing dengan segala kekuatan sumber daya yang dimilikinya.
Editor : Dwi Novi Antari