Oleh: Salman Rifqi Saputra
Beberapa tahun ini istilah hijrah sangat trend di kalangan anak muda, baik dunia nyata maupun dunia maya, yang kemudian diikuti dengan sapaan akhi dan ukhti.
Sebenarnya apa sih makna hijrah, akhi dan ukhti? Dalam tulisan kali ini penulis tidak akan menyinggung makna istilah-istilah tersebut dari sudut pandang Bahasa Arab. Baiklah, mari kita sejenak membuka Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Menurut KBBI, hijrah memiliki dua makna. Pertama, hijrah diartikan sebagai perpindahan Nabi Muhammad saw bersama sebagian pengikutnya dari Mekah ke Madinah untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan kaum kafir Quraisy Mekah. Dalam pengertian yang pertama ini hijrah memiliki makna yang cukup sempit jika dipandang dari dimensi tempat maupun waktu. Dimensi tempat dalam hal ini cukup berbatas sebab hanya ada dua kota yang tersebut didalamnya yakni Kota Mekkah sebagai tempat (dari), dan Kota Madinah sebagai tempat (ke). Dalam dimensi waktu, hal ini sangat berbatas dan tidak mungkin bisa terulang kedua kalinya sebab makna hijrah ini hanya ada di zaman nabi yakni ketika nabi hijrah dari Kota Mekah menuju Kota Madinah.
Dan sebenarnya di masa Nabi Muhammad SAW, tercatat bahwa beliau dan para sahabatnya beberapa kali melakukan hijrah; hijrah ke Negeri Habasyah atau Abisinia, hijrah ke Thaif dan juga hijrah ke Yatsrib yang sekarang dikenal dengan Kota Madinah.
Kedua, hijrah diartikan sebagai berpindah atau menyingkir untuk sementara waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang lebih baik dengan alasan tertentu (keselamatan, kebaikan, dan sebagainya). Dalam pengertian yang kedua inilah makna hijrah mengandung arti yang cukup luas, tidak berbatas tempat dan juga waktu. Hijrah dalam konteks pengertian yang kedua ini memiliki makna bahwa ketika seseorang sudah mengikrarkan dirinya untuk berhijrah, artinya ia tidak hanya memiliki sebuah gerakan fisik saja tapi juga mengandung nilai-nilai spiritual menuju ke arah yang lebih baik. Inilah yang sedang hangat diperbincangkan dan juga menjadi banyak gerakan yang trend di kalangan anak muda saat ini. Hijrah dari suatu kondisi dan perilaku yang kurang baik menuju prilaku yang lebih baik dari sebelumnya.
Kemudian bagaimana dengan sapaan akhi dan ukhti? Dua kata ini merupakan kata serapan dari bahasa Arab, akhi untuk saudara laki-laki dan ukhti untuk saudara perempuan. Kalau di Indonesia sapaan yang memiliki makna yang sepadan dengan dua arti tersebut cukup banyak ; bro, coy, dan masih banyak lagi yang lainnya. Maka untuk memilih manakah sapaan yang friendly dalam konteks berkomunikasi di kehidupan sehari-hari, kita harus memahami sedang berada di komunitas manakah kita saat itu.
So, pandai-pandailah memilih kata yang akan kita gunakan dalam suatu komunitas. Belum tentu yang sering menggunakan istilah akhi dan ukhti itu adalah orang yang sudah sukses dalam berhijrah, serta orang yang memang akrab dengan sapaan bro, coy ataupun cuk adalah orang yang tidak baik soal agamanya. Jadi tinggal kita pilih antara akh, ukh, sis, ataupun coy!
Editor: Tri Hanifa