Oleh M Fahdi Fauzi Akbar
Literasi merupakan gerakan yang mampu memajukan peradaban. Melalui tradisi literasi membaca dan menulis akan mengubah perkembangan manusia menjadi lebih baik dari sebelumnya. Literasi juga dapat diartikan sebagai kemampuan individu untuk membaca situasi dan mengolah informasi yang ada. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, literasi yaitu membaca dan menulis secara garis besar. Literasi dapat diartikan juga sebagai kecakapan seseorang dalam membaca dan menulis, serta mampu mengolah pengetahuan yang diperoleh (mencerna dan menganalisis).
Allah swt memberikan wahyu pertama kepada Nabi Muhammad, yaitu sebuah kata “Iqra”, artinya bacalah. Hal ini berarti Allah memerintahkan kepada umatnya untuk membaca. Iqra mengandung makna yang sangat luas, yakni bukan hanya sekedar membaca akan tetapi mampu membaca keadaan setiap manusia dalam memerangi kebodohan dengan membumikan gerakan iqro.
Melihat sejarah perkembangan dunia tidak dipungkiri bahwa kemampuan membaca dan menulis adalah hal yang abadi. Ini dapat dibuktikan dari peninggalan buku-buku para tokoh yang tersebar di penjuru dunia. Peninggalan karya buku-buku tersebut sampai sekarang dapat dimanfaatkan oleh generasi saat ini. Kemajuan suatu zaman dapat dilihat dari gerakan ilmu pengetahuannya.
Esensi gerakan literasi adalah sebuah gerakan yang melek dengan kehidupan. Yaitu mampu membangun kepekaan terhadap kejadian dan fenomena yang terjadi dalam kehidupan manusia. Contoh kecil dari gerakan literasi ialah peduli terhadap problema sosial atau kemanusiaan. Berawal dari membaca pengetahuan maka akan menimbulkan kepekaan dan mendorong kesadaran dalam membantu sesama. Membaca dan menulis adalah cara untuk meningkatkan kapasitas diri individu, karena dengan gerakan membaca dan menulis dapat mencerdaskannya dan berujung pada kedewasaan dan kematangan berfikir.
Kembali melihat pada Al-Quran dalam Q.S Al-Alaq, bahwa membaca menjadi perintah utama kepada umat manusia. Iqra, mengandung makna bahwa membaca adalah suatu yang penting. Membaca adalah jendela pengetahuan, baik pengetahuan untuk kehidupan di dunia maupun pengetahuan akhirat. Membaca adalah kegiatan mentransfer informasi. Suatu kegiatan apabila dilakukan secara terus menerus dalam suatu masyarakat akan menjadi sebuah kebiasaan dan budaya positif, serta akan menciptakan habit produktif dalam sebuah komunitas masyarakat tersebut.
Ilmu pengetahuan yang didapat dari gerakan literasi menjadi salah satu contoh dalam membangun peradaban umat manusia untuk menjadi lebih baik. Sehingga gerakan literasi sudah seharusnya dimulai dan ditumbuhkan sejak usia dini. Karena sebuah proses pembentukan budaya tidak terjadi secara instan, akan tetapi membutuhkan proses yang sangat panjang, oleh sebab itu hendaknya gerakan literasi dimulai sejak sekarang untuk diperkenalkan kepada masyarakat secara luas.
Membumikan gerakan literasi untuk membangun peradaban sangatlah penting bagi calon penerus bangsa, sebab gerakan literasi ini akan membentuk kepekaan dan kecerdasan generasi. Gerakan ini dapat dimulai melalui kelompok atau komunitas-komunitas, atau dapat melalui lembaga atau organisasi. Kini, sudah mulai banyak bermunculan komunitas-komunitas yang bergerak dibidang literasi. Sehingga dalam kurun waktu 10 sampai 20 tahun ke depan akan mampu menciptakan sebuah peradaban yang maju dan unggul.
Editor : Tri Hanifah