• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Artikel

Geranium; Media Komunikasi

mahanpedia by mahanpedia
3 tahun ago
in Artikel
3 min read
0
0
SHARES
50
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Triamiyati

Seorang ibu yang tengah merasakan kesibukan dengan kegiatan yang begitu padat. Ada saja pekerjaan dan beberapa tugas yang harus  segera diselesaikan. Dalam kondisi seperti itu tentu saja pikirannya hanya terfokus pada satu hal. Segera selesai dan segera berganti tugas berikutnya. Waktu bersama anaknya juga tak sebanyak hari-hari kemarin.

Sengaja sang ibu membiarkan putrinya bermain sendirian di halaman rumah. Saat sedang sibuk-sibuknya tiba-tiba terdengar suara putrinya memanggil,

“Ibu … ibu ….” Panggilnya sambil menangis.

“Iya sayang ada apa?” Tanya sang ibu.

“Kakiku sakit,” Jawab si anak.

Sang ibu mendekatinya dan memperhatikan kakinya, ternyata bukan luka yang serius. Hanya sedikit goresan saja entah kena apa pikirnya.

“Oh sakit kena apa tadi?” Sang ibu lanjut bertanya.

“Tadi jalan kena kayu,” Jelas si anak menahan sakit.

“Hmmm … itu cuma luka gores saja Nak, biasanya juga pintar kan? Ambil obat luka di kotak obat ya?” Ujar sang ibu berharap anaknya akan melakukan seperti biasanya.

“Nanti kalau masih perih diplaster saja ya,” Lanjut sang ibu sambil berlalu meninggalkan putrinya dan hendak melanjutkan pekerjaan. Karena menurutnya hanya luka ringan, berharap si anak mampu mengatasinya sendiri.

Namun, ternyata sesuatu terjadi justru sebaliknya. Setelah kurang lebih 30 menit sang ibu meninggalkan putrinya, ibu ini merasa gelisah. Ia mencoba mencari-cari keberadaan putri kecilnya itu. Apalagi sedari tadi tak terdengar suaranya. Setelah beberapa saat, sang ibupun menemukan putrinya sedang berbaring di sofa. Ia terihat muram dan bersedih. Ia tak tega pada putrinya dan merasa sangat bersalah. Dipeluklah si anak dan berkata,

“Sayang masih sakit kakinya?”

Putri kecilnya hanya mengangguk, hal ini menambah penyesalan baginya. Mungkin bukan luka itu yang membuat si anak sedih, dia menginginkan perhatian ibunya yang sedari tadi sibuk. Sang ibupun segera meminyaki luka dan membalutnya dengan plaster. Kemudian sang ibu berpikir bagaimana caranya untuk meminta maaf dan menghibur putrinya.

Ibu itu melihat di halaman rumah tampak bunga Geranium sedang berbunga sangat banyak. Kemudian ia berjalan hendak memetik beberapa bunga Geranium dan merangkainya menjadi rangkaian warna pink dan putih lalu diikatnya dengan tali.

Sang ibupun menyampaikan maaf kepada putrinya sambil memberikan seikat bunga Geranium.

“Ibu, kakiku sudah nggak sakit kok, bunganya bagus sekali Bu, aku suka.” Sambil mencium bunga Geranium itu si anak serta merta memeluk ibunya.

Hati sang ibu rasanya seperti meleleh, karena ia tak menyangka ternyata hanya dengan bunga sederhana itu membuat hati putrinya bahagia.

Putrinya pun kembali bermain di halaman rumah, bahkan ia tampak mencoba memetik sebanyak-banyaknya bunga Geranium. Ia rangkai dengan sangat sederhana. Lalu ia berlari menghampiri ibunya dan memberikan bunga itu kepada sang ibu. Kejadian ini berlangsung hingga sore hari. Sudah empat kali putri kecil itu memberi rangkaian bunga Geranium kepada ibunya.

Dalam benak sang ibu ia bergumam, ternyata ketika ia tulus meminta maaf kepada anaknya dengan memberi seikat bunga yang sederhana, justru dirinyalah yang dibanjiri oleh bunga-bunga seharian ini. Ketulusan dan kasih sayang akan menyentuh hati anak. Pola komunikasi ke anak juga sangat berpengaruh ketika kita menggunakan bahasa tubuh yang tepat, memberikan senyuman, memeluknya, menyapa dengan intones yang lembut, lalu meminta maaf dengan tulus dan menunjukkan rasa peduli  kepadanya.

Editor : Tri Hanifah

Previous Post

Disparitas Pembangunan Literasi di Lampung

Next Post

Menjaga Eksistensi Sekolah

Next Post

Menjaga Eksistensi Sekolah

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
10

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.1k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.7k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id