• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Opini

Kearifan Lokal dan Pemberdayaan Komunitas Masyarakat

mahanpedia by mahanpedia
3 tahun ago
in Opini
2 min read
0
0
SHARES
206
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh : Anna Listiawati

Kearifan lokal dapat didefinisikan sebagai suatu kekayaan budaya lokal yang mengandung kebijakan hidup dan pandangan hidup yang mengakomodasi kearifan hidup. Di Indonesia, kearifan lokal adalah filosofi dan pandangan hidup yang terwujud dalam berbagai bidang kehidupan seperti nilai sosial dan ekonomi, arsitektur, kesehatan, tata lingkungan, dan sebagainya. Hal ini bisa dilihat pada kearifan lokal mengenai keselarasan alam yang telah menghasilkan pendopo dalam arsitektur Jawa. Pendopo dengan konsep ruang terbuka menjamin ventilasi dan sirkulasi udara yang lancar tanpa perlu penyejuk udara agar konsep rumah tetap ramah lingkungan

Griya Baca Komunitas (GBK) merupakan sebuah komunitas yang berbasis pada taman bacaan  atau komunitas baca, menulis, belajar dan berkreativitas. Jika kearifan lokal kita ibaratkan sebagai pegangan hidup secara turun temurun, maka pemberdayaan komunitas adalah alat untuk merekatkan kehidupan bermasyarakat. Demikianlah yang menjadi dasar GBK Kampung Kidul, salah satu bagian dari GBK. Salah satu hal menjadi perhatian GBK Kampung Kidul adalah memberdayakan kearifan lokal di sekitar masyarakat di kelurahan Tejosari, Metro Timur.

Pemberdayaan komunitas di sini adalah suatu proses pembangunan masyarakat yang berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial guna memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri. Dengan terlibat dalam pemberdayaan komunitas, setiap anggota masyarakat akan merasa lebih dekat dan peduli dengan sesama anggota di lingkungan masyarakatnya. Contohnya, jika relawan di GBK Kampung Kidul tergabung dalam komunitas Karang Taruna, Remaja Masjid dan kelompok kelompok belajar di lingkungan GBK Kampung Kidul masing-masing, maka di pastikan bawa mereka sudah terhubung dengan komunitas lain dan lebih dekat dengan banyak komunitas lainnya.

Pemberdayaan komunitas bisa dilakukan sedari muda, umumnya yang kita kenal adalah Karang Taruna, Remaja Masjid, Taman Bacaan Masyarakat serta Taman Pendidikan Alquran. Melalui nilai-nilai kearifan lokal, pemberdayaan komunitas dapat dilakukan dengan lebih efektif dan sesuai dengan karakter masyarakat sasaran. Atas dasar tersebut juga, maka penting bagi generasi muda untuk memahami apa yang menjadi akar budaya di masyarakat masing-masing. Tujuannya agar komunitas di masyarakat bisa berkembang sesuai dengan akar dan karakteristiknya sesuai dengan perkembangan zaman. Kearifan lokal dapat memiliki sifat antar budaya dan antar etnik yang ada. Jika sifat-sifat tersebut sudah menjadi satu, maka kearifan lokal tersebut dapat membentuk tingkat tatanan nilai yang baru yakni nilai nilai budaya yang bersifat nasional peranan kearifan lokal.

Kita tentunya tidak ingin identitas budaya masyarakat, terutama yang asli dari Indonesia hilang karena kuatnya pengaruh budaya asing dari luar. Maka, mari sama-sama jaga dan lestarikan kearifan lokal yang ada di masyarakat. Jika ingin belajar lebih dalam tentang kearifan lokal yang ada di Metro, maka bisa bergabung dengan komunitas yang ada. Salah satunya adalah Griya Baca Komunitas Kampung Kidul. Literasi menjadi sasaran utama, maka bersama GBK Kampung Kidul, membaca dan menulis adalah nafas utamanya, tetapi juga masih banyak kearifan lokal lainnya yang tidak dilupakan. Seperti bertani dan berkebun yang juga masih menjadi hal asing bagi anak muda, bisa dengan muda dipelajari bersama di GBK Kampung Kidul. Beternak ikan juga. Siapa sangka jika ditekuni, beternak ikan juga menjadi komoditi yang menguntungkan.

Hal-hal di sekitar kita yang menjadi kearifan lokal jika di berdayakan dengan komunitas bisa menghasilkan pengetahuan dan menambah nilai ekonomi masyarakat. Maka, jangan ragu berkomunitas dengan tetap teguh pada kearifan lokal!

Editor : Dwi Novi Antari

Previous Post

Potret Bakal Pasangan Calon Pilkada Serentak 2020

Next Post

Jalan Transparansi Daftar Pemilih Sementara (DPS)

Next Post

Jalan Transparansi Daftar Pemilih Sementara (DPS)

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
8

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.6k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id