Oleh Bagus Ragil Pratama
(Ketua Tim Pengembang SD Aisyiyah Metro)
Suara adzan dzuhur bergema pada siang itu, kami yang tengah menyusun program sekolah memutuskan untuk mencari masjid terdekat untuk melaksanakan sholat dzuhur. Karena jarak menuju masjid terlalu jauh bila ditempuh dengan berjalan kaki, maka saya dan beberapa guru lainnya serta didampingi oleh kepala sekolah memutuskan untuk menggunakan kendaraan salah satu guru. Tak berselang lama kamipun menemukan masjid yang terdekat.
Sekilas sempat saya perhatikan beberapa ornamen masjid yang sebenarnya tidak ada keistimewaan khusus dari masjid lainnya. Sedikit yang membuat fikiran saya menjadi tertarik dan bertanya-tanya adalah ketika saya temukan sebuah benda kotak kecil yang terhubung dengan sebuah kabel menjulur ke atas, benda tersebut ternyata adalah perangkat wi-fi atau jaringan internet yang terpasang di masjid tersebut. Tanpa berpikiran untuk mengecek apakah wi-fi tersebut aktif atau tidak melalui handphone saya, tetapi justru yang terlintas dibenak saya adalah seberapakah manfaat wi-fi yang dipasang di area masjid. Apakah koneksi internet tersebut hanya digunakan oleh pengurus masjid atau seluruh jamaah dapat menggunakannya.
Saya kemudian membayangkan, jika fasilitas wi-fi yang ada di masjid-masjid di lingkungan sekitar kita semua dapat dimanfaatkan menjadi sarana belajar siswa dalam menghadapi masa pandemi Covid-19. Saya juga berfikir apabila masjid-masjid dengan uang kas atau saldo yang memadai menyediakan jaringan internet, tentu hal ini dapat membantu peserta didik yang tinggal di sekitar masjid, mereka dapat memanfaatkannya untuk mengerjakan tugas-tugas daring yang diberikan oleh guru.
Hal ini tentu akan sangat membantu wali murid yang sudah mulai kehabisan cara dalam menambah kuota paket data internet. Sehingga dengan adanya pemasangan jaringan internet tersebut selain membantu siswa mengerjakan tugas, juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum untuk mengakses informasi maupun ilmu-ilmu lainnya. tentu ini dapat dijadikan sebagai sarana dakwah dalam mengajak warga menjalankan sholat berjamaah di masjid, sehingga peran dan fungsi masjid dalam masa pandemi tidak hanya sebatas sebagai tempat menjalankan keyakinan beribadah tapi juga menjadi tempat atau majelis ilmu yang dapat diakses oleh masyarakat sekitar.
Pada masa lampau peran dan fungsi masjid atau mushola tidak hanya sebatas untuk melaksanakan ibadah sholat, akan tetapi juga merupakan tempat berdiskusi dan menjadi laboratorium keilmuan ulama zaman dulu serta mencetuskan ide-ide besar dan bermanfaat bagi masyarakat umum. Hampir segala aktivitas umat Islam di masa lampau berpusat di masjid, bahkan di lingkungan pedesaan banyak ditemui area masjid yang bersebelahan dengan padang rumput sehingga anak-anak pedesaan selalu bermain di sekitar area masjid. Halaman masjid juga dapat dijadikan tempat bermain permainan tradisional seperti bermain lompat tali, bentengan, gobak sodor dan lain-lain. Hal inilah yang membuat nuansa masjid menjadi hidup dan masyarakat menjadi lebih akrab dengan masjid.
Sedangkan hari ini konotasi masjid hanya dijadikan sebagai sarana beribadah atau tempat mengaji Al-Quran saja. Sedangkan ilmu-ilmu atau pelajaran umum tidak bisa didapatkan di masjid atau mushola. Menurut saya dengan dipasangnya jaringan internet di lingkungan masjid atau mushola dapat menjadi alternatif belajar siswa sekaligus meningkatkan kualitas ibadah dengan mekanisme yang sudah terprogram. Kalaulah hari ini masyarakat dihimbau untuk pergi ke masjid hanya untuk mengikuti pengajian atau tabligh akbar, rasa-rasanya masyarakat akan lebih memilih mendengarkan kajian-kajian online yang hari ini marak serta tersebar dihampir seluruh media sosial.
Lebih daripada itu, masjid akan bisa lebih banyak dikunjungi apabila terdapat TPA (Tempat Pembelajaran Al-Quran) yang menyediakan pembelajaran menarik. Tidak hanya sekedar belajar huruf hijaiyah, namun juga mengajarkan bagaimana bersosialisasi dengan teman dengan cara menyelenggarakan permainan-permainan tradisional yang hari ini sudah mulai hilang. Semoga ke depan banyak masjid-masjid yang berinovasi dalam menarik masyarakat untuk mau berkunjung ke masjid. Bisa melalui pemasangan jaringan internet sebagai sarana belajar maupun dengan menyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang banyak diminati oleh masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat lebih akrab dengan masjid dan mudah-mudahan semangat masyarakat untuk beribadah di masjid juga semakin meningkat.
Editor : Tri Hanifah