Oleh Wihan Afriono
(Kepala SMK Muhammadiyah 2 Metro)
Ikatan Pelajar Muhammadiyah SMK Muhammadiyah 2 Metro, belum lama ini menyelenggarakan Pelatihan Videografi. Program yang sangat elok dan mengikuti tren saat ini. Peserta membuat tema sesuai dengan kebutuhan video. Perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan ini tergolong sangat sederhana, hanya dibutuhkan smartphone yang dilengkapi dengan aplikasi pembuatan video. Video dibuat sesuai alur cerita dan skenario masing-masing. Tujuan akhir cerita dibuat secara mandiri dan harus jelas pencapaiannya.
Sekolah juga merupakan salah satu alur cerita yang sama dengan skenario video atau film. Oleh karena itu sekolah harus diselenggarakan dan dikelola sesuai dengan tujuan. Setiap jenjang sekolah memiliki passion yang berbeda. Ada sekolah yang mengantarkan siswanya pada jenjang selanjutnya dan ada sekolah mengantarkan pada kemampuan bekerja atau berwirausaha.
Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) merupakan tahapan sekolah pada jenjang pendidikan lanjutan. SD/MI merupakan rekayasa sukses untuk menempuh pendidikan di SMP/MTs sesuai dengan kebutuhan siswa dan orangtua, SMP/MTs dan SMA/MA pun demikian. Rekayasa sukses sekolah tiap jenjang, Sekolah Menengah Kejuruan / Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) memiliki keunikan tersendiri. Khusus SMK/MAK, menyiapkan siswanya untuk menjadi mainpower dan entrepreneur.
Sekolah level dasar merupakan prioritas dan yang menjadi sudut pandang orangtua adalah pengembangan diri, aktifitas akademik dan kelanjutan pendidikan. SD/MI berbasis agama atau pondok, kurun waktu terakhir ini banyak yang meningkat. Ini merupakan bukti bahwa semakin banyak kegiatan pengembangan diri anak melalui program-program sekolah seperti kegiatan tari, puisi, olahraga, tafidz dan lainnya akan menjadi pilihan. Dikemas dan dipublikasikan agar menjadi syiar promosi. Sekolah yang baru atau sekolah yang siswanya sedikitpun harus menerapkan metode ini agar terjadi peningkatan jumlah siswa baru. Aktivitas akademik dapat dibentuk seiring dengan kematangan berpikir siswa. Prestasi akan menjadi promosi berikutnya setelah pengembangan diri.
Sekolah level menengah pertama merupakan lanjutan dari level dasar. SMP/MTs harus membaca peluang dengan mengadopsi kemampuan pengembangan diri dan prestasi akademik. SMP/MTs harus membuktikan bahwa wahana belajarnya dapat memenuhi kebutuhan lanjutan dari level dasar. Kenyamanan dan keamanan belajar harus dimaksimalkan sesuai dengan tuntutan pelanggan atau orangtua siswa. Sekolah negeri dan sekolah swasta akan saling berebut untuk mendapatkan siswa. Keunggulan dari sekolah-sekolah lain harus diadopsi agar dapat menjadi kekuatan sekolah untuk meningkatkan minat sekolahnya.
SMA/MA dan SMK/MAK merupakan sekolah yang memiliki karakteristik yang berbeda. Sukses SMA/MA jika lulusannya dapat langsung terserap pada perguruan tinggi ternama tanpa tes. SMA/MA harus mulai melakukan penelusuran siswa sejak kelas X untuk menentukan tempat kuliah setelah lulus. Dibutuhkan mapping dan perencanaan untuk memenuhi kebutuhan siswa. Siswa harus diberikan perlakuan khusus untuk dapat memenuhi grade (nilai) yang diperlukan oleh perguruan tinggi. Akselarasi materi dan harus banyak berlatih untuk mengukur kompetensi akademik sampai tingkat mahir sebagai jaminan masuk perguruan tinggi ternama.
Siswa yang ingin bekerja atau berwirausaha setelah lulus biasanya condong memilih SMK/MAK. Program keahlian disajikan untuk dapat meningkatkan minat siswa pada bidang vokasi. SMK/MAK merupakan sekolah transformasi dan adaptasi yang memadukan logika dan fisik. Kemampuan dasar yang harus dibangun adalah karakter, santun, komunikatif, disiplin, cepat, tangguh, jujur, teliti, sehat, dan kompeten. Finalnya, terpenuhi kebutuhan industri, dunia usaha dan dunia kerja.
Rekaya sukses sekolah harus disesuaikan dengan passion sekolah. SD/MI dan SMP/MTs sukses jika dapat melaksanakan program pengembangan diri siswa, prestasi akademik, dan menjadi sekolah yang diminati. SMA/MA sukses jika dapat mengantarkan siswanya pada jenjang perguruan tinggi yang ternama dan menjadi sekolah yang diminati. SMK/MAK sukses jika dapat mengantarkan siswanya pada industri, dunia usaha dan dunia kerja serta menjadi sekolah yang diminati.
Seluruh kesuksesan dapat dibentuk dalam alur cerita, dibuat skenario pencapaiannya dengan waktu yang telah ditetapkan. Untuk membuat alur cerita sukses diperlukan pembanding untuk menyusun perencanaan dan kebutuhan. Gunakan pembading dari sekolah yang maju, sekolah yang tidak maju, perguruan tinggi, industri, dunia usaha, dan dunia kerja.
“Sekolah Merupakan Rekayasa untuk Kesuksesan Siswa”
Editor : Tri Hanifah