Oleh : Wihan Afriono (Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah 2 Metro)
Teknologi merupakan alat untuk mempermudah kerja manusia secara mikro dan makro. Secara mikro misalnya untuk keperluan pribadi dan kelompok kecil, sedangkan untuk secara makro mencakup antar kelompok, instansi, negara dan sebagainya. Bagi yang kurang mampu memanfaatkan teknologi, maka teknologi dianggap sebagai sesuatu yang menyulitkan, tetapi bagi yang siap dan mampu memanfaatkan teknologi, maka menjadi nilai tambah dan banyak kemudahan yang akan didapat.
Ragam teknologi yang berkembang saat ini antara lain teknologi rekayasa, teknologi informatika, teknologi pertanian, teknologi pengolahan pangan, dan lainnya, bahkan pendidikan pun sudah menggunakan teknologi, yang dikenal dengan teknologi pendidikan. Ragam teknologi ini sudah tersebar dan dikenal oleh masyarakat. Masyarakat sangat mendambakan hadirnya teknologi-teknologi ini untuk efisiensi dan percepatan capaian tujuan, misal dalam bidang produksi, pengelola usaha akan berpikir tentang jumlah produksi dalam waktu yang singkat hasilnya melimpah. Pengelolaan lahan yang luas, pemilik akan berpikir tentang teknologi yang digunakan untuk mengolah lahan yang luas dengan cepat sesuai dengan waktu yang ditentukan. Inti teknologi mengacu pada konsep efisien, efektif, dan nilai tambah.
Teknologi pendidikan telah berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Teknologi digunakan dalam proses pembelajaran untuk mempermudah proses pembelajaran dengan berbagai macam moda dan metode pembelajaran. Pesan dalam proses pembelajaran diharapkan akan cepat tersampaikan dan mudah dipahami oleh siswa. Seperti halnya seorang pengelola usaha dan pemilik lahan yang luas, pengelola pendidikan juga harus berpikir teknologi pembelajaran yang akan digunakan dan harus merekayasa hasil yang akan dicapai jika menggunakan teknologi tersebut.
Pengelolaan pembelajaran jarak jauh atau yang dikenal dengan e-learning telah lama digunakan. Kurun waktu terakhir, sebelum adanya wabah Covid-19, seolah-olah hampir sirna dalam proses pembelajaran. Teknologi yang ditinggalkan sebelum mahir cara menggunakannya. Sehingga teknologi ini dianggap dorman dan digunakan sekadarnya.
Kondisi wabah Covid-19, pengelola sekolah dipaksa untuk menggunakan e-learning. Seluruh sekolah bersatu-padu menggiatkan belajar menggunakan e-learning dengan program aplikasi pembelajaran yang beragam. Pengelola sekolah secara mandiri atau kolektif membuat dan mengelola learning manajemen sytem menggunakan basic sytem yang berbeda juga.
Learning manajemen system sangat membantu pembelajaran siswa. Guru dan siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut. Gema masalah dan solusi pelaksanaan kegiatan pembelajaran menjadi konsumsi sehari-hari. Sistem lambat, kuota, aktivitas siswa kurang, tugas tidak tersampaikan, keluhan orang tua dan lain-lain menjadi buah bibir yang harus banyak penyesuaian dalam penyampaian pada pengguna atau pemantau sistem ini.
Peningkatan kasus terjangkit Covid-19 masih meningkat. Pembelajaran dengan e-learning masih menjadi pilihan tepat dalam proses pembelajaran. Pasca wabah ini berakhir e-learning akan menjadi nilai tambah tersendiri dalam proses pembelajaran. Tugas-tugas sekolah, baik tugas terstruktur maupun tugas tidak struktur dapat menggunakan e-learning. Sebagian mata pelajaran dengan muatan jam pembelajaran yang akan ditambah jumlah jam pelajarannya juga tidak harus menambah jam pelajaran di sekolah, sebagian dapat menggunakan e-learning.
Wabah Covid-19 juga menuntut pengelolaan administrasi sekolah juga harus berubah. Pengelola sekolah mulai mendesain sistem administrasi online. Pembayaran sekolah didesain dengan moda trasfer bank sesuai dengan virtual account pembayaran sekolah. Pembayaran administrasi sekolah tidak harus datang ke sekolah untuk menghindari kerumunan dan antrian pembayaran.
Waktu terus berubah, pengelola pendidikan harus bersifat dinamis menghadapi perubahan era. Tidak hanya kemampuan personal saja yang harus di-update, tetapi sarana dan prasarana juga harus mengimbangi perkembangan teknologi saat ini. Tidak boleh enggan dan menolak perkembangan teknologi. Keengganan tersebut harus dibasmi dengan cara yang arif dan bijak dengan memberikan penguatan terhadap personal tersebut hingga mau dan mampu mengubah diri sendiri untuk kepentingan pendidikan. Manfaatkan teknologi sebagai kemudahan mengelola sekolah.
Editor : Dwi Novi Antari