Oleh Ibnu Mubarak
Sekolah merupakan lembaga atau pusat pendidikan untuk mentransfer ilmu pengetahuan. Setiap lembaga memiliki tujuan yang harus dicapai, sehingga dapat memuaskan siapa saja yang ada di dalam lembaga tersebut. Kepala sekolah merupakan sosok pemimpin yang menjadi panutan bagi orang-orang yang berada di bawah pimpinannya, baik itu guru, staf maupun siswa.
Selanjutnya, perlu merumuskan bagaimana agar lembaga sekolah menjadi unggul dan bermutu. Sehingga sekolah yang dipimpinnya terus diminati oleh konsumen atau masyarat yang ada disekitarnya atau bahkan konsumen yang jauh sekalipun. Ini yang kemudian menjadi sebuah PR yang harus diselesaikan oleh kepala sekolah maupun manejemen pengelola sekolah.
Pengalaman yang luas serta pengetahuan yang cukup harus dimiliki oleh setiap insan pendidik. Sehingga para insan di sekolah tersebut mampu memaksimalkan potensi dalam proses kinerja untuk mencapai tujuan sekolah yang unggul dan berkualitas. Sekolah berkualitas, mampu memberikan pelayanan yang maksimal dan sebaik mungkin kepada konsumen (siswa), dengan demikian siswa setelah lulus dapat menempati posisi-posisi yang srategis di dunia industri. Untuk menyiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul maka sebagai pelaku pendidik harus mampu beradaptasi dengan pesatnya kemajuan zaman, di mana sekarang ini semua kegiatan dapat dilakukan secara virtual.
Faktor penyebab mengapa sekolah yang dikelola saat ini kurang diminati konsumen, salah satunya yaitu, masyarakat tidak mendapatkan informasi tentang program serta produk yang dihasilkan sekolah. Hal ini tentu menuntut kepiawaian pihak sekolah untuk menyusun strategi agar bagaimana dapat menarik minat dan menyampaikan informasi-informasi tentang sekolah kepada konsumen sekitar maupun yang jauh, sehingga masyarakat dapat mengetahui apa saja program serta prestasi yang sudah didapatkan atau dihasilkan oleh sekolah. Menyajikan dan mempromosikan sekolah tentang mutu pendidikan, sarana prasarana, pelayanan, serta prestasi-prestasi lainnya seperti di bidang seni, olahraga, maupun kompetensi keahlian yang dimiliki guru serta siswa.
Sekolah yang ingin membranding dirinya, membutuhkan orang-orang yang mampu dan fokus dalam hal ini. Maka disini sebuah ‘tim desainer atau tim kreatif’ perlu dibentuk, yang bertugas untuk senantiasa berkreasi dan berinovasi, dan sebagai salah satu penunjang agar sekolah yang dikelola dapat diketahui oleh masyarakat luas. Tugasnya adalah mengemas sekolah, dihadirkan ke publik dalam bentuk promosi atau publikasi, baik secara langsung maupun secara online.
Mengingat era sekarang hampir 90% masyarakatnya menikmati serta menjalankan sebagian besar aktivitasnya di media sosial. Media sosial merupakan salah satu langkah atau sasaran utama tim kreatif untuk memasarkan dan mempublikasi produk apa saja yang ada di dalam sekolah tersebut. Kemudian, agar tim kreatif dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, maka perlu adanya dorongan atau dukungan. Dukungan tersebut tidak hanya dari kepala sekolah saja, namun juga sarana prasarana yang memadai, serta yang paling utama adalah dukungan dari semua pihak dan semua elemen sekolah, baik itu dari guru, staf, siswa dan seluruh warga sekolah, agar semua dapat berjalan dengan baik serta menguntungkan semua pihak, terutama lembaga yang menaunginya.
Mengingat semakin ketatnya persaingan di dunia pendidikan, jika kita tertinggal selangkah saja maka akan tergerus oleh zaman. Kemudian jangan sampai sebuah lembaga merasa tenang dan nyaman di zona yang sekarang, tetapi mulailah gelisah akan ketertinggalan dari canggihnya era digitalisasi.
“Peran tim kreatif sangat utama dalam membranding sekolah, agar sekolah mampu mempertahankan eksistensinya”.
Editor : Tri Hanifah