Oleh : Arman Andi Amirullah
Sebuah buku berjudul “Menjadi Bangsa Pintar” yang ditulis oleh Heppy Trenggono. Penulis buku tersebut menceritakan pengalamannya berkunjung ke Eropa, dan salah satu negara yang dikunjungi adalah Bangsa Belanda. Bangsa yang dulu pernah menjajah Bangsa Indonesia selama 350 tahun. Suatu kurun waktu yang sangat lama. Jika dihitung, maka terjadi pergantian generasi sebanyak 11 kali.
Namun yang menarik bagi penulis adalah ketika penulis buku tersebut tersadar bahwa hanya sebesar inikah negara yang dulu menjajah negeri Indonesia yang begitu lama? Penulis buku tersebut terkaget-kaget melihat negeri Belanda yang begitu kecil, hanya seluas 41.526 km persegi dibandingkan dengan negara kita yang memiliki luas wilayah hampir 2 juta km. Jumlah penduduk Negeri Kincir Angin ini pun sangat sedikit, hanya 9 juta jiwa. Sedangkan Indonesia memiliki jumlah penduduk terbesar ke 5 di dunia. Jika dibandingkan, penduduk negeri Belanda maka hanya sebanding dengan jumlah penduduk di wilayah Jakarta.
Penulis tidak akan membahas lebih jauh mengenai penjajahan oleh Belanda, tetapi akan membahas lebih dalam tentang membangunkan raksasa yang sedang tertidur lelap bernama : Indonesia.
Dalam buku “Menjadi Bangsa Pintar” banyak membeberkan kekuatan bangsa Indonesia, sehingga patut diberi julukan sebagai raksasa yang sedang tertidur lelap, seperti negeri tirai bambu (China). Dikatakan oleh Alberth Einstein bahwa “Biarkan China tertidur lelap karena kalau mereka terbangun maka dia akan menjadi raksasa ekonomi yang akan menggenggam dunia ini”. Jangan-jangan Indonesia juga sedang tertidur lelap dan terbukti sekarang bagaimana China saat ini membangun ekonominya secara spektakuler sehingga hampir menguasai semua lini berbagai produk yang beredar di dunia ini.
Bagaimana dengan kekuatan sumber daya yang ada di negeri kita bernama Indonesia? Bukankah sejak dulu, nenek moyang kita terkenal sebagai pelaut ulung? sampai melanglang buana ke benua Afrika. Bukankah negeri ini sejak jaman dulu terkenal sebagai negeri yang subur makmur dengan limpahan hasil alam yang begitu besar dan berbagai jenis rempah-rempah dan hasil bumi?
Belum lagi kerajaan yang ada di Indonesia dan pernah menjadi jaya sampai ke negeri tetangga bahkan ke negeri China, kita masih ingat kebesaran nama Majapahit, Sriwijaya, Mataram. Selain itu, kebesaran nama Hayam Wuruk, Gajah Mada, Mulawarman, Seilendra, Purnawarman, Syekh Yusuf, Sultan Iskandar, Fatahillah, Wali Songo dan lain-lain.
Belum lagi potensi kekayaan laut yang melimpah karena wilayah Indonesia yang begitu besar 2/3 dari wilayahnya adalah lautan luas, setiap tahun hasil lautnya dicuri oleh negara lain kurang lebih 50 triliun rupiah, cadangan minyaknya diperkirakan mencapai lebih dari 45 milyar barel. Kekayaan batubaranya terbesar keempat dunia, kekayaan timahnya nomor dua dunia, bahkan nikelnya terbesar di dunia, belum lagi tembaga, biji besi, gas cair, karet, minyak sawit, udang lobster, emasnya yang tidak terhitung banyaknya di negeri Papua, dan sayangnya dikelola oleh negara lain sejak 40 tahun yang lalu.
Bagaimana kekayaan budayanya? Negeri ini adalah negeri yang sangat kaya dengan ragam budaya bahkan terbesar di dunia. Jumlah pulaunya 17.508, memiliki 746 bahasa daerah, 556 suku yang tersebar di seluruh penjuru negeri di 19 hukum adat, memiliki 6 agama dan kepercayaan, serta 468 kabupaten/kota.
Bagaimana potensi sumber daya manusianya? Bangsa Indonesia pernah mengirim delegasi mengikuti ajang kompetisi olympiade matematika dan sains tingkat pelajar di Singapura dengan jumlah delegasi 75 siswa, Indonesia menyabet 73 medali, termasuk 36 medali emas. Ini menunjukkan bukti kehebatan sumber daya manusia kita, belum lagi ajang olympiade bidang lain seperti fisika, kimia, juga menyabet medali emas yang begitu banyak.
Lalu berapa banyak pakar dan ahli di bidangnya masing-masing, mereka bergelar guru besar, bergelar Doktor, Magister yang sudah tidak terhitung banyaknya, apalagi jumlah sarjana yang berlabel masyarakat intelek bertebaran dimana-mana seperti bintang yang bertaburan namun tidak bercahaya.
Bidang Teknologi? Bukankah kita sudah lama bisa membuat pesawat jet canggih bermesin ganda, berteknologi spy by ware hasil inovasi anak bangsa bernama: Habibie. Anak-anak SMK memperlihatkan hasil inovasinya dengan berbagai jenis mobil rakitannya, dari jenis sedan, sport, family, dan jenis pick-up. Bahkan anak SMK mampu merakit laptop dengan harga yang terjangkau.
Belum lagi potensi pariwisata yang sangat menggiurkan, sampai-sampai negeri tetangga iri dengan potensi alami yang kita miliki karena bukan buatan manusia. tapi buatan Allah Yang Maha Kuasa, lihatlah Bali, Lombok, Bunaken, Toraja, Ujung Kulon, dan ribuan tempat wisata yang belum dikembangkan. Bandingkan dengan tempat wisata di Malaysia dan Singapura yang banyak disulap menjadi area wisata.
Potensi buruh, daerah pinggiran jakarta seperti Bekasi, Banten, Tangerang, Bogor, dipenuhi oleh pabrik-pabrik yang menggunakan buruh sampai ribuan jumlahnya, karena negeri kita terkenal dengan upah buruh yang murah, sehingga negara-negara maju membuat pabrik di Indonesia kemudian hasilnya dikirim ke negaranya lalu dikemas seolah-olah dibuat di negaranya sendiri.
Melihat semua kapasitas sumber daya yang kita miliki, serta potensi yang dapat dikembangkan baik potensi laut, daratan, hasil hutan, perkebunan, pertanian, perikanan, pertambangan, peternakan, pariwisata, agrobisnis, dan lain-lain. Maka tidak ada alasan mengapa kita tertinggal oleh negara-negara lain termasuk negara tetangga. Apakah bangsa ini sedang tertidur lelap? sehingga tertinggal jauh dengan bangsa lain, ataukah karena penduduknya yang tidak peduli dengan keadaan bangsanya, sehingga kebanyakan orang hanya memikirkan dirinya sendiri.
Editor : Tri Hanifah