Oleh : Deni Setiawan
Bicara Tentang Cinta.
Semua berpikir cinta itu tentang perasaan antara pria dan wanita. Perasaan di mana keduanya menjalin komunikasi yang tak terbatas dan tidak terhalangi oleh waktu. Cinta itu unik dan penuh teka-teki, bahkan hampir semua orang punya defenisi sendiri apa itu cinta. Cinta sendiri fleksibel sesuai bagaimana suasana hati, karena cinta buah dari hati, karena cinta wujud bagaimana isi hati.
Bagaimana Kondisi Hatimu.
Di situlah akan terlihat apakah itu cinta ataukah amarah, karena cinta penuh dengan keikhlasan dan tanpa ada paksaan. Pertama,cinta tidak akan ada jika masih ada ego, karena bagaimana bisa ada cinta jika kita masih mementingkan ego. Kedua, cinta itu bentuk dari tanggung jawab dan kebersamaan, karena bagaimana bisa ada cinta jika masih saling menggantungkan. Ketiga, cinta itu saling berkaitan satu sama lain, bagaimana bisa ada cinta jika kita merasa bahwa kita sendiri mampu menciptakannya. Keempat, cinta itu lembut dan sama sekali tidak mencerminkan amarah di dalamnya, karena bagaimana bisa ada amarah di dalam cinta, saat dalam diri kita ada amarah maka tidak akan ada cinta, karena amarah yang membuat kita terbelenggu sehingga kita tidak bisa melihat mana yang benar dan buruk. Kelima, cinta itu ada karena memiliki harapan besar yang akan dicapai bersama, karena cinta itu bisa ada karena saling melengkapi dan mengisi.
Cinta adalah sebuah perjuangan bukan hasrat semata, cinta mampu menembus batasa-batasan tanpa mengenal tantangan, karena jika cinta sudah dimantapkan maka jawabannya adalah tekad yang besar. Dengan cinta semua akan tergerakkan untuk melangkah bagaimana cinta bisa berjalan seiring dan senada.
Cinta adalah kekuatan. Akan ada dampak besar yang timbul jika semua kita lakukan dengan dasar cinta, karena tidak akan ada prasangka yang dapat menghalangi jika cinta yang berbicara. Cinta sangat berpengaruh dengan output apa yang kita lakukan. Dari situlah akan muncul jiwa yang besar, rasa ikhlas yang murni dan kedamaian di dalam hati.
Cinta itu bagian dari dakwah. Karena dakwah sendiri mulanya dari kedamaian, rasa yang menyejukkan, mengajak untuk kebermanfaatan, saling berbagi menjalin silahturahmi tanpa melihat status ekonomi dan kedudukan, berawal dari cinta dakwah akan menggembirakan sehingga menggerakkan hati melihat kebenaran, karena kita semua sama di hadapan Tuhan sebagai hambaNya.
Cinta itu mengikat, kita tahu kapan cinta akan datang tapi kita tidak bisa mengusir cinta itu untuk pergi. Karena bicara tentang cinta adalah sebuah perjalan panjang dengan waktu yang tidak menentu kapan akan berakhir, tetapi kita bisa berhenti tanpa harus mengakhiri dan menyuruhnya pergi.
Cinta itu ikatan, seperti kita yang diikat bersama dalam sebuah amanah yang besar, amanah yang sudah diperjuangkan, amanah yang sudah diberikan, amanah yang sudah diikrarkan dan amanah yang harus dipertanggungjawabkan.
Ternyata, cinta tidak serenyah rengginang, tidak segurih kacang bawang, tetapi cinta begitu unik bagaimana harus menyatukan dari sekian hati, dari sekian pemikiran, dan dari sekian karakteristik untuk membangun sebuah cinta dalam ikatan.
Berjalan dalam ikatan tidak semata-mata hanya menuntaskan kewajiban, tetapi bagaimana mewujudkan cinta yang dibangun bersama. Karena perkara membangun dan mempertahankan komitmen dalam ikatan tidak sekedar dengan ikrar yang sudah diucapkan, tetapi bagaimana melahirkan cinta dalam setiap langkah untuk menyelesaikan amanah di ikatan.
Amanah di ikatan tidak datang begitu saja,tapi melalui fase-fase yang mungkin akan kita rasakan jika kita sudah meletakkan amanah itu. Pertanggungjawabannya tidak hanya kepada siapa yang menghantarkan, tetapi juga kepada Sang Pencipta karena pantas tidaknya kita diberi amanah dalam ikatan semua tidak lepas dari ridhoNya. Maka dari itu bangunlah cinta dalam ikatan.
Editor : Tri Hanifah
Mantapp, inspiratif
Mantapp, inspiratif banget kk
Keren suhuuuu 🔥 gaskeun