Oleh : M. Fahdi Fauzi Akbar (Ketua Bidang Kader PW IPM Lampung)
Pertengahan tahun 2021 ini merupakan keadaan di mana Covid19 melonjak dan pemerintah merepatkan sebuah peraturan baru. Pemberlakun Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yakni sebuah pencegahan di masa pandemi agar peyebaran tidak meluas.
Pada saat yag sama pula Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) sedang berada dalam penerimaan calon kader baru yang mana nanti akan didaulat menjadi calon pengurus di masa selanjutnya. IPM merupakan organisasi perkaderan di Muhammadiyah mempunyai tanggung jawab untuk selalu melakukan proses kaderisasi khususnya di sekolah-sekolah Muhammadiyah. Salah satu kegiatan perkaderan IPM adalah Fortasi. Fortasi atau kepanjangan dari Forum Taaruf dan Orientasi Siswa Muhammadiyah merupakan kegiatan yang menjadi garda depan dalam perkaderan IPM. Selain mempunyai nilai kekaderan di IPM, Fortasi merupakan wadah pertama yang sangat tepat untuk bisa mengenal potensi dan minat para pelajar Muhammadiyah agar bisa dikembangkan sebagai karya kreatif.
Tahun ini, masih dalam suasana yang berbeda menjadi tahun kedua Fortasi dilaksanakan dalam kondisi pandemi. Bukan menjadi suatu halangan, tetapi harus menjadi suatu tantangan baik yang harus dilewati oleh semua kader IPM agar bisa menyelenggarakan Fortasi yang asik, menyenangkan, dan lagi lebih berkesan bagi para pelajar Muhammadiyah yang baru. Fortasi tahun 2021 harus memberikan sesuatu yang beda untuk siswa dan siswi baru di sekolah Muhammadiyah, karena berbedanya kondisi dan metode pelaksanaannya. Sesuatu yang beda ini dimaksudkan agar para pelaja baru tetap bisa menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki dalam keadaan yang ‘terbatas’ ini.
Hal yang tidak luput adalah kali benar-benar harus serius dan matang merancang Fortasi. Kali pertama bagi para pelajar yang akan bergabung dalam sekolah Muhamadiyah, maka mereka harus merasakan sebuah hal yan membuat mereka nyaman terutama dalam ruang lingkup IPM itu sendiri. Banyak problematika yang terjadi di setiap daerah yang mana biasanya Fortasi dilaksanakan secara tatap muka, lalu akan berganti menjadi online. Hal ini yang ini belum menjadi budaya dan kebiasaan bagi IPM itu sendiri. Untuk bisa mewujudkan hal terebut, maka diperlukan i’tikad kuat dan kolaborasi denga semua pihak. Tanpa kolaborasi yang saling membangun, kecil kemungkinn proses Fortasi akan berjalan dengan baik dan berkesan.
Semangat kolaborasi perlu ditumbuhkan, dijaga dan dilestarikan dalam setiap gerakan IPM. Semangat untuk tumbuh bersama, bergerak bersama adalah yang utam dan bukan lagi untuk semangat saling mengalahkan bahkan menjatuhkan. Begitu pula dalam kegiatan Fortasi tahun ini, dengan kondisi yang masih berbeda dan dengan tujuan mulia untuk bisa mengembangkan potensi serta minat pelajar agar terwujudnya suatu karya kreatif, maka IPM tidak bisa bergerak sendiri, harus diwujudkan dengan semangat kolaborasi. Kegiata kolaborasi yang tak terbatas, dalam bingkai nilai-nilai keilmuan untuk bisa mendorong pelajar bergerak mengembangkan potensi dan minat yang dimiliki. Adanya teman sebaya di IPM, ruang berbagi, ruang belajar bersama, pengembangan komunitas dan lain sebagainya bisa dimanfaatkan dengan semagat kolaborasi di Fortasi tahun ini.
Pandemi bukan menjadi halangan untuk melaksanakan Fortasi, tetapi menjadi tantangan. Kegiatan yang biasa dilakukan secara langsung kali ini, di masa pandemi, harus dilaksanakan secara online di setiap daerah dengan kebijakan dilarang untuk melaksanakan aktivitas secara langsung dan mengumpulkan masa yang banyak. Kali ini bagamana IPM mengambil peran dan menyelesai permasalah yang ada saat. Keadaan menjadikan semangat untuk terus berkarya dan berkolaborasi. Tunjukan bahwa IPM adalah salah satu contoh organisasi bagi pelajar-pelajar untuk bisa membangun karekter mental dan karakter berfikir. Sebagaimana tujuan utama IPM untuk mengambil peran mengembangkan potensi dan pribadi pelajar yang berguna bagi Muhammadiyah dan bangsa.
IPM harus menjadi sampel projek bagi organisasi pelajar-pelajar di seluruh Indonesia, bahwa Pandemi bukan halangan bagi pelajar untuk berkarya dan berkolaborasi. Maka, semangat Fortasi tahun ini adalah kolaborasi sejuta kreasi dengan harapan kegiatan Fortasi bisa tetap menjadi wadah para pelajar Muhammadiyah untuk mengembangkan kreasi yang dimiliki untuk kemanfaatan bersama.
Editor : Dwi Novi Antari