Oleh: Arif Radigusman
Beberapa tahun yang lalu, saya pernah berdiskusi dengan dua orang yang merupakan pengurus organisasi pergerakan kepemudaan pada dua organisasi keagamaan besar di Indonesia yaitu Pemuda Muhammadiyah dan Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Way Kanan. Diskusi berawal dari pertanyaan tentang pergerakan apa yang relevan dengan kepemudaan dalam hal pelestarian lingkungan hidup di daerah. Sebagai upaya pendidikan dan sosialisasi serta meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan hidup. Hari Lingkungan Hidup Se-Dunia merupakan momen strategis untuk mengingatkan kita semua pentingnya lingkungan hidup untuk kehidupan manusia itu sendiri. Mengalir diskusi selanjutnya, mengerucut kepada kegiatan bersama menanam pohon pada lahan terbuka dan kritis, dalam istilah kehutanan sering disebut reboisasi.
Dalam pandangan Islam, alam semesta termasuk bumi seisinya adalah ciptaan Allah. Penciptaan alam semesta diwujudkan sedemikian rupa dalam kesetimbangan, proporsional dan terukur atau mempunyai ukuran-ukuran, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Bumi yang merupakan planet tempat manusia tinggal dan melangsungkan kehidupan, terdiri atas berbagai unsur dan elemen dengan keragaman yang sangat besar dalam bentuk, proses dan fungsinya. Berbagai unsur dan elemen yang membentuk alam tersebut diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam menjalankan kehidupannya di muka bumi. Alam merupakan sebuah entitas atau realitas (empirik) yang tidak berdiri sendiri, akan tetapi berhubungan dengan manusia dan dengan realitas yang gaib dan supra-empirik.
Dalam pandangan Islam, alam mempunyai eksistensi riil, objektif serta bekerja sesuai dengan hukum-hukum yang berlaku tetap (qadar) bagi alam. Manusia merupakan bagian tak terpisahkan dari alam. Sebagai bagian dari alam, keberadaan manusia dan alam adalah saling membutuhkan, saling terkait dengan makhluk yang lain. Hal ini sejalan dengan pengertian lingkungan hidup yang tertuang dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 32/2009 yaitu “Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain”.
Pembahasan mengenai pohon menjadi menarik karena pohon sebagai unsur alam biotik yang secara langsung mempengaruhi kehidupan manusia di muka bumi. Menurut penelitian bahwa selain mempunyai nilai peneduh dan keindahan, pohon juga memproduksi oksigen yang merupakan unsur penting dalam proses metabolisme dan pernafasan manusia. Berdasarkan obrolan tersebut kemudian munculah ide untuk memunculkan gerakan menanam pohon dengan pendekatan nilai agama yaitu ibadah, sedekah dan amal jariyah. Sehingga kegiatan menanam pohon bukan sekedar bermanfaat secara duniawi namun bernilai sebagai ibadah. Hal itulah yang kemudian kami istilahkan dengan “Sedekah Oksigen”.
Manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara alam untuk keberlanjutan kehidupan, tidak hanya bagi manusia saja akan tetapi bagi semua makhluk hidup yang lainnya. Tindakan manusia dalam pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan dan mengabaikan asas pemeliharaan dan konservasi akan mengakibatkan terjadinya degradasi dan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan secara langsung maupun tidak langsung akan mengganggu kehidupan manusia dan mahluk hidup lainnya. Hal itu merupakan perbuatan yang dilarang dan akan mendapatkan ganjaran dosa serta hukuman atas perbuatannya tersebut. Sebaliknya, manusia yang mampu menjalankan peran pemeliharaan dan konservasi alam dengan baik maka baginya tersedia balasan ganjaran dari Allah.
Setiap kegiatan manusia yang bertujuan memelihara dan merawat keberadaan pohon, kemudian menanam bibit pohon, tidak merusak hutan, tidak membakar batang pohon dan tidak menebang pohon sembarangan merupakan bagian kebaikan manusia yang akan bernilai ibadah di hadapan Allah. Setiap upaya kita menanam pohon penghijauan ataupun buah-buahan yang diniatkan sebagai ibadah, maka secara tidak langsung telah bersedekah oksigen bagi manusia dan mahluk hidup lainnya. Dan Allah SWT akan membalas kebaikan mahluknya dengan kebaikan berlipat ganda, untuk kehidupan di dunia dan akhirat. Ayo menanam dan merawat pohon, ayo bersedekah oksigen! Salam lestari!
Editor : Dwi Novi Antari