Oleh: Arif Radigusman
Sore itu, saya terlibat obrolan tentang lingkungan hidup dengan beberapa orang pengurus unit kegiatan mahasiswa Mapala Jurai Siwo IAIN Metro di “Recycle Room”. Salah seorang dari mereka kemudian bertanya tentang sebuah tulisan yang sepintas dibacanya di dekat tempat duduknya. “Mas, maksute opo tulisan sedekah sampah?” (Tulisan sedekah sampah itu maksudnya apa?) tanyanya sembari tertawa. Setelah beberapa saat tertawa, saya sampaikan bahwa ini adalah salah satu konsep pengelolaan sampah dengan pendekatan nilai agama Islam. Sejenak mereka terdiam, “Maksudnya mas?” sela salah seorang dari mereka penasaran. Ditengah permasalahan sampah dan kebersihan yang masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah, kita sebagai masyarakat juga dapat berperan aktif menyikapi hal tersebut. Recycle room dalam hal pengelolaan sampah mengusung konsep “Sampah Rumah Tangga, Selesai di Rumah”. Dan sedekah sampah adalah salah satu strategi dan cara pendekatannya.
Bukankah dalam ajaran agama Islam juga mengajarkan tentang pentingnya kebersihan dan anjuran bersedekah. Sedekah atau shadaqah adalah perbuatan mengamalkan atau memberikan sesuatu yang diniatkan membantu sesama untuk mencari ridho Allah SWT. Namun, kegiatan ini bukan hanya semata-mata menginfakan harta di jalan Allah atau menyisihkan sebagian uang pada fakir miskin, tetapi sedekah juga mencakup segala macam ucapan baik/dzikir (tasbih, tahmid, dan tahlil), tersenyum dan segala macam perbuatan baik lainnya. Perbuatan baik lainnya salahsatunya adalah memberikan sisa aktifitas kehidupan kita (sampah) yang masih mempunyai nilai ekonomi, kepada saudara-saudara kita yang berprofesi sebagai pengumpul barang-barang bekas.
Terkait dengan kebersihan lingkungan, dalam ajaran Islam juga sangat memperhatikan nilai-nilai terkait dengan masalah kebersihan dan kesucian. Di beberapa hadist, membahas tentang pentingnya kebersihan dalam kehidupan umatnya. Salah satu diantaranya “Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam: Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR. Tirmizi). Pengelolaan sampah yang baik di rumah dapat dilakukan dengan mulai memilah sampah organik dan anorganik. Pilahan jenis sampah anorganik rumah tangga seperti kaleng, botol, besi, dll, dapat dikumpulkan di sebuah wadah untuk kemudian diberikan kepada saudara-saudara kita yang berprofesi mengumpulkan sampah anorganik (rongsokan). Sehingga, dalam implementasinya “Sedekah Sampah” merupakan perwujudan kepatuhan kaum muslim terhadap ajaran dan nilai-nilai kebersihan dan kepedulian sesama manusia (sedekah). Sudah seyogyanya seorang muslim tidak membuang sampah sembarangan dan mengelola sampahnya dengan baik. Selain menjaga kebersihan lingkungan dan berpartisipasi mengelola sampah, sedekah sampah akan bernilai ibadah di hadapan Allah SWT dan dicatat sebagai amal kebaikan. Fastabiqul khairat bersama mengelola sampah, bersedekah dan berbuat baik terhadap sesama.
Editor: Renci