• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Opini

Langkah Mengubah Politik

mahanpedia by mahanpedia
1 tahun ago
in Opini
3 min read
0
0
SHARES
24
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh:  Mansurni Abadi (Anggota PPID dan IMM Malaysia-Singapura)

Kita yang mengutuki politik di satu sisi juga percaya bahwa hanya politiklah yang mampu mengubah kondisi menjadi lebih baik. Kita kemudian berimaji sembari bertindak apa yang kita lakukan hari ini mampu meruntuhkan para tiran, setidaknya kita memiliki kepercayaan entah itu kita sematkan pada gerakan maupun individu pada periode-periode tertentu dalam hidup kita, meskipun pada akhirnya kita sering kecewa karena apa yang tadinya kita harapkan tidak berjalan mulus.

Soal mulus atau tidak ini, tidaklah mengapa karena kepercayaan di politik itu basisnya kemungkinan bukan kepastian, sebagaimana yang Leo Tolstoy dalam novelnya berjudul Perang dan Damai menuliskan tentang  “hidup itu terlalu panjang untuk menentukan hal-hal yang sudah pasti. Kita ini lebih baik berharap tentang kemungkinan-kemungkinan”.

Tapi  kemudian kita bergerak dari langkah yang sederhana ketika politik menciptakan kondisi yang sakit dengan cara mengembalikannya pada yang subtansial karena kita berharap politik menciptakan produk yang tidak hanya imagologi yakni sebatas manipulasi, sehingga penyelesaian tidak hanya sebatas citra, agendanya hanya sebatas formalitas, apalagi dengar pendapatnya  hanya sebatas basa-basi.

Politik yang seperti itu mesti kita tendang jauh-jauh karena menciptakan iklim  demokrasi yang penuh dengan kepalsuan. Kondisi ini jika diteruskan akan menjebak masyarakat pada fantasi politik yang fatamorgana. Fatamorgana politik pada akhirnya menyempitkan visi dan misi politik pada yang despotik, esensi pada  yang ilusi, demokrasi pada yang oligarki, dan perubahan pada  yang palsu.

Kita sebagai para intelektual muda harus bisa menjadikan iklim politik yang baik dengan cara menggiatkan proses rasionalisasi politik sebagaimana menurut Jurgen Habermas dalam Toward a Rational Society yang menenkankan tujuan dari rasionalisasi politik ini untuk meningkatkan wacana kritis politik yang menjadikan mayoritas sebagai masa kritis yang berpotensi atau critical mass. Tapi langkah taktis yang paling mungkin kita lakukan dulu pada dasarnya adalah  konsistensi,melalui ranah manapun selama terbukti hasilnya dari sisi ilmiah maka harus terus kita kuatkan.

 Langkah taktis berikutnya, menurut Jurgen Haberman harus dimulai dari bawah (from below) yaitu rasionalisasi yang berkembang secara alamiah dalam kalangan masyarakat di akar rumput tanpa ada paksaan atau arahan dari atas. Rasionalisasi dari bawah itu adalah antitesis dari rasionalisasi dari atas yang dikendalikan atau direkayasa oleh kelompok-kelompok elit untuk mengendalikan rakyat jelat .

 Ujian bagi intelektual sebenarnya ada pada akar rumput. Apakah mereka mampu meretas banalitas politik atau sebaliknya terjebak pada banalitas politik bahkan memanfaatkan rakyat untuk kepentingannya sendiri. Hal itu bergantung pada komitmen mereka akan tanggung jawabnya sebagai intelektual.

Apa saja tanggung jawab intelektual itu? Ada banyak tafsiran tentang ini namun mengutip yang Noam Chomsky, ahli ahli linguistik yang selalu membuat panas golongan elit Amerika, menekankan pada keberanian untuk berkata benar dan mengekspos segala bentuk kebenaran.

Untuk merealisasikan petuah dari Naom Chomsky memang dibutuhkan intelektual yang bukan sekedar pintar menyimpan informasi dan menuliskan kembali informasi itu tapi harus kritis pikirannnya, bermoral sikapnya, kebenaran misinya, dan profetik visinya.

Jadi menyehatkan politik dari cara yang paling mungkin adalah dengan meningkatkan literasi terhadap yang politik, mengkualitaskan diskusi terhadap yang politik, dan mengawal regulasi proses politik yang lepas dari kepentingan yang pragmati. Generasi muda memainkan peran yang penting jika hendak menyehatkan politik, tapi tidak usah terlalu berat memulai langkah, cukup mulai dari langkah-langkah yang paling mungkin dan paling bisa dilakukan yakni segera hari ini atau esok bersama kawan-kawan dalam keceriaan.

Editor: Dwi Novi Antari

Previous Post

Kearifan Tradisi

Next Post

Melahirkan Kader Muhammadiyah Inovatif dan Berkemajuan

Next Post

Melahirkan Kader Muhammadiyah Inovatif dan Berkemajuan

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
11

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.1k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.7k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id