Kuberi Nama Muhammadiyah
K.H. Ahmad Dahlan berkata “Usaha berjuang dan beramal tersebut aku lakukan dengan mendirikan persyarikatan yang aku beri nama Muhammadiyah. Dengan itu aku berharap kepada seluruh umat yang berjiwa Islam akan selalu tetap mencintai junjungan Nabi Muhammad dengan mengamalkan segala tuntunan dan perintahnya.”
Siapa yang tidak mengenal KH. Ahmad Dahlan, sang founder father Muhammadiyah. Menjadi bagian penting kita semua memahami sejarah dan keutamaan (manaqib) beliau, memahami ucapan hikmah (maqalah) beliau, sehingga ketika kita ber-Muhammadiyah memahami betul tujuan awal Muhammadiyah seperti apa. Akan tetapi, dengan banyaknya infiltrasi pemikiran saat ini, seakan memahami manaqib para ulama, qaul mereka, apalagi K.H.Ahmad Dahlan adalah suatu hal yang kurang menarik. Sedangkan di situlah titik tolak motivasi dan langkah juang awal.
Istilah dalam sebuah lomba estafet, saat ini kita hanya melanjutkan saja, bukan merubah langkah dan tujuan permainan, agar kita sampai pada garis finis masyarakat Islam yang sebenar-benarnya dan jannatun na’im dalam naungan Allah yang rahman rahim.
KH Ahmad Dahlan merupakan seorang Pahlawan Nasional Indonesia. Ia menjadi pendiri dari Muhammadiyah, organisasi Islam besar di Indonesia.Organisasi Muhammadiyah dibentuk untuk melaksanakan cita-cita pembaruan Islam di Indonesia. KH Ahmad Dahlan ingin melakukan pembaruan dalam cara berpikir dan beramal sesuai tuntunan agama Islam. Ahmad Dahlan juga sudah menetapkan bahwa Muhammadiyah bukanlah organisasi politik, melainkan bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan. Atas jasanya, KH Ahmad Dahlan pun dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional menurut Surat Keprres No. 657 Tahun 1961.
Beberapa dasar-dasar penetapan Ahmad Dahlan sebagai Pahlawan Nasional adalah telah mempelopori kebangkitan umat Islam untuk menyadari nasibnya sebagai bangsa terjajah, Muhammadiyah telah banyak memberikan ajaran Islam yang murni kepada bangsa Indonesia, Muhammadiyah telah mempelopori amal usaha sosial dan pendidikan yang amat diperlukan bagi kebangkitan dan kemajuan bangsa, dengan jiwa ajaran Islam. Muhammadiyah bagian wanita yakni Aisyiyah telah mempelopori kebangkitan wanita Indonesia untuk mengecap pendidikan dan berfungsi sosial, setingkat dengan kaum pria.
Dengan semua dasar berfikir itulah sehingga menjaga dan mewarisi Muhammadiyah adalah kelaziman, dia adalah warisan ulama Islam yang ada di Nusantara, secara culture telah menyesuaikan dengan realitas dan kondisi bangsa. Sehingga beliau memesankan “Usaha berjuang dan beramal tersebut aku lakukan dengan mendirikan persyarikatan yang aku beri nama Muhammadiyah. Dengan itu aku berharap kepada seluruh umat yang berjiwa Islam akan selalu tetap mencintai junjungan Nabi Muhammad dengan mengamalkan segala tuntunan dan perintahnya.”
Dalam qoul ini ada beberapa makna yang bisa kita ambil, Muhammadiyah adalah jalan juang, amal dan usaha. Hal yang harus dipahami oleh seluruh umat Islam terkhusus warga Muhammadiyah, bahwa Muhammadiyah adalah jalan juang, amal dan usaha. Dia bukanlah tujuan, tetapi sebuah kendaraan yang akan menghantarkan warganya kepada tujuan. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Mmaidah ayat 35 yang artinya wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung.
Muhammadiyah adalah gerakan yang akan menghantarkan warganya menuju tujuan-tujuan Islam, melakukan amar makruf nahi mungkar, dakwah dan memberikan pencerahan kepada manusia, agar meraih kebahagiaan dunia akhirat. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Ali Imran ayat 104 yang artinya dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.
Muhammadiyah adalah sebagai bukti menunjukkan (isyhad) bahwa orang Islam adalah umat terbaik (khoiru ummah). Mereka beramar makruf nahi munkar dan mengimani Allah. Muhammadiyah selalu mendasarkan pada perjuangan (jihad) dalam aktivitasnya, sehingga membutuhkan kesungguhan, optimalisasi diri, dan siap berkorban jiwa raga. Mendasarkan pada amal, karena yang dilakukan adalah sebagai bentuk amal salih yang akan dituai di akhirat. Sebagai usaha, karena Muhamadiyah bekerja tidak hanya pada urusan akhirat tetapi juga pada wilayah duniawiyah.
Nama Muhamamdiyah untuk selalu ittiba’ dan mahabbah dengan Nabi Muhammad. Mengapa KH Ahmad Dahlan memberi nama Muhamadiyah? Karena selalu ingat kepada Nabi Muhammad. Selalu ber-ittiba’ atau mengikuti semua langkah, gerak, pikir dan semangatnya. Warga Muhammadiyah adalah mereka yang senantiasa taat mengikuti jalan Nabi Muhammad secara universal, tidak hanya sebagian sebagian. Nama Muhamadiyah juga untuk menghadirkan cinta warga Muhammadiyah kepada Nabi Muhamamd, kecintaan yang utuh totalitas, sehingga ada kerinduan besar ingin bersua kepadanya baik dunia maupun akhirat. Mereka akan selalu mengkaji kisah dan sejarahnya, mereka asyik dengan meneladani semua prilaku dan katanya, demikianlah warga Muhammadiyah.
Jadi, Muhamadiyah adalah hadir untuk meneguhkan syariat Nabi Muhammad sebagai alternatif umat agar mudah menjalankan ajaran Nabi Muhammad. Dia sebuah organisasi bukan firqah, sebagaimana banyak dituduhkan kepadanya. Muhamadiyah bukan yang paling benar, tetapi warganya harus selalu belajar di dalamnya mencari kebenaran. Semua warga Muhammadiyah adalah umat Nabi Muhammad sehingga sama dengan organisasi Islam yang lain, yang mengikuti Nabi Muhammad, hanya berbeda pola pikir dan gerak saja, akan tetapi semua sebagai wasilah menuju Allah dan cinta Rasulullah.
Editor : Dwi Novi Antari