• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Essay

Melahirkan Kader Muhammadiyah Inovatif dan Berkemajuan

mahanpedia by mahanpedia
1 tahun ago
in Essay
3 min read
0
0
SHARES
68
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Hasbullah

Kritik terhadap proses perkaderan di persyarikatan Muhammadiyah adalah bentuk yang biasa. Perubahan instrumen dan format perkaderan akan terus dilakukan dalam rangka melahirkan kader yang sanggup dan mampu meneruskan risalah gerakan Muhammadiyah. Tentunya, ini semua harus disambut dan juga disalurkan dengan sistematis, agar terjaga kader otentik dan tak berkuasanya kader pendatang. Pusaran persoalan perkaderan adalah sesuatu yang laten dan lazim terjadi. Namun jikalah perkaderan, hanya sebatas seremoni dan menjadi alat eksistensi individu atau kelompok kecil di Muhammadiyah. Jelas ini adalah benalu  di Muhammadiyah yang pantas untuk di amputasi dari dahannya.

Porsi perkaderan di Muhammadiyah disetiap level pimpinan, sudah semestinya mempunyai tempat yang luas dan istimewa. Mengapa begitu? Kerena kelahiran Muhammadiyah adalah untuk melawan kemiskinan, kebodohan dan penindasan. Cara menyelesaikan persoalan tersebut adalah dengan menguatkan kader Muhammadiyah baik itu persyarikat, dakwah dan kader bangsa. Kader ini yang terus tumbuh dan berkembang baik di musim kemarau  maupun hujan. Kader adalah komponen penting atau tim inti dari sebuah gerakan. Maka formula perkaderan hari ini harus diarahkan pada menyelesaikan persoalan kemanusiaan, berfikir maju dan modern serta berani serta mampu membangun peradaban kehidupan yang baik.

Hari ini, dengan persoalan persyarikatan, keumatan dam kebangsaan yang rumit dan komplek. Tentunya Muhammadiyah membutuhkan kader inovatif dan berkemajuan. Inovatif merupakan kata dengan asumsi bahwa kader Muhammadiyah merupakan manusia  yang mampu memperdayakan cipta, rasa dan  karsa sehingga Muhammadiyah tampilan  dengan tampilan lebih berwarna dan menyejukkan. Persoalan hegemoni kekuasaan misalkan adalah satu dari sekian banyak persoalan yang dihadapi Muhammadiyah dan harus segera diselesaikan. Kemandirian dan teguhnya komitmen ber-Islam, berdakwah dan ber-tajdid dalam gerakan sementara ini yang mampu menjadi senjata Muhammadiyah hari. Senjata ini akan tetap tajam dan tepat diberdaya guna di tangan kader Muhammadiyah yang inovatif.

Keunggulan kader inovatif adalah dia akan selalu kreatif serta berani melakukan eksperimen dalam dunia perkaderan. Semua dilakukan atas dasar pendekatan berpikir kritis,  sehingga terjadi keragaman kompetensi kader serta cara berpikir kader yang beragam juga. Kader inovati tentunya dengan cepat menemukan dan memahami sesuatu yang baru khususnya perkaderan. Hal ini disebabkan oleh adanya ide  dalam bentuk gagasan dan proses yang dijalankan ditujukan pada hasil yang produktif, efektif serta aplikatif. Sehingga pekaderan merupakan wujud yang bernilai, dari sisi persyarikatan,  keagamaan, kemanusiaan bahkan kehidupan.

Berkemajuan merupakan salah satu kata yang diindentikkan dengan Muhammadiyah. Meminjam terjemah dari Prof. Din Syamsudin, berkemajuan yang dimiliki oleh Muhammadiyah sudah tidak berada pada tataran konsep, bukan lagi bersifat teoritis, normatif, dan konsepsional namun menjelma dalam bentuk gerakan atau aksi. Jikalah berangkat dari sini, maka berkemajuan  bagi kader Muhammadiyah adalah sebuah keniscayaan. Oleh karenanya, berkemajuan bukan hanya jargon namun dia adalah visi dari kehidupan sejati serta berorientasi atas kemajuan di masa depan. 

Kader berkemajuan tidak akan terjebak pada  romatisme kemajuan dan kesuksesan masa lalu. Jika romatisme itu melekat pada seorang kader Muhammadiyah, maka Muhammadiyah akan menjadi pengharum tanpa ada penikmatnya. Selain itu, hal tersebut akan menyebabkan kader hanya mampu memplagiasi masa lalu untuk masa sekarang. Hasilnya berkemajuan seperti  bungkus makanan yang berisi harumnya saja, tanpa ada isi untuk nikmatnya.

Di lain sisi, berkemajuan juga melekat pada para elit dan kader inti gerakan. Dalam hal ini adalah pimpinan persyarikat yang juga harus menjadi profil dan memiliki karakter berkemajuan. Jika berkemajuan melekat pada penggerak perkaderan, dalam hal ini adalah instruktur dan narasumber. Maka, mereka harus mampu merefleksikan serta menafsir pemikiran calon kader dan kader untuk kepentingan gerakan ke dalam dan ke luar persyaritan. Selalu mengambil pelajaran atas kemajuan terdahulu serta mampu memformulasikan metode dan model dakwah Muhammadiyah.

Akhirnya, terlihat dan tergambar berat untuk menjalankan nilai-nilai berkemajuan, jika hanya berhenti pada tataran dealektika. Selain itu keberat itu terletak pada kesibukan kader Muhammadiyah pada rutinitas dan hanya mengulang kegiatan yang sudah terlaksana. Oleh karena itu, Muhammadiyah harus melahirkan kader-kader yang mampu berfikir dan bergerak futuristik sebagaimana dicontohkan oleh KH. Ahmad Dahlan.

Editor: Dwi Novi Antari

Previous Post

Langkah Mengubah Politik

Next Post

Over Jargon Bukan Pandai

Next Post

Over Jargon Bukan Pandai

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
10

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.1k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.7k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id