Menjadi Penulis Bukan Sebuah Kebetulan
Oleh: Andi Noviyandi (Dosen tetap IAI Agus salim Metro Lampung dan Penggiat Relawan Literasi Lampung)
Tidak semua orang memiliki impian menjadi penulis, tapi sebagian orang ingin menjadi penulis. Menulis adalah sesuatu di mana anda akan memulai mendapatkan pengalaman yang tidak akan dimiliki bagi mereka yang tidak pernah menulis. Menjadi penulis bukan sesuatu kebetulan, tetapi dicipatakan atau diwujudkan. Ketika anda bercita-cita menjadi penulis, maka anda harus mewujudkan. Jangan pedulikan perkataan buruk orang lain berkaitan tulisan anda awal memulai sebagai penulis. Karena jika memedulikan perkataan buruk orang lain akan membuat anda untuk tidak akan mencoba dan tidak akan memulai.
Ada beberapa point penting untuk menjadi penulis. Pertama, niat. Hati anda harus benar-benar kuat ketika berniat menulis, niat sebagai penulis harus didasarkan kebermanfaatan untuk orang banyak. Banyak penulis pemula yang memiliki niat yang kuat dan gigih sehingga menghasilkan sebuah karya. Anda pasti pernah mendengar istilah “apa yang kita tanam itulah yang akan kita petik.” Anda berniat menulis untuk kebaikan, maka kebaikan itu yang akan kita dapatkan.
Kedua, ide. Kumpulkan ide-ide itu sebanyak-banyaknya, kemudian anda tulis. Ide itu harus dituliskan agar tidak hilang, karena jika anda memiliki ide hanya disimpan di otak sewaktu-waktu ide itu akan hilang. Kita tau bahwa otak manusia itu tidak bisa tertandingi walau seluruh komputer di dunia dikumpulkan menjadi satu. Namun, anda harus ingat bahwa aktivitas yang anda jalani, kesibukan yang anda jalani, masalah hidup yang anda jalani, membuat ide itu sejenak hilang. Solusi terbaik adalah menuliskan ide ketika anda menemukan ide.
Ketiga, kreativitas. Kreativitas sangat dibutuhkan bagi penulis. Jika anda seorang guru memulai menulis buku ajar, maka yang anda lakukan adalah membuat dan menulis buku yang berbeda dengan buku yang lain. Jika anda seorang pengusaha memulai menulis buku tips sukses berwirausaha, maka anda akan membuat buku tips sukses berwirausaha yang pernah anda jalani dengan berbagai konsep yang kreatif sehingga buku anda berbeda dengan yang lain. Keempat, buang rasa malas. Ujian terberat seorang penulis adalah rasa malas. Malas adalah boomerang waktu yang membuat hari-hari anda sia-sia, tidak produktif dan tidak bermanfaat. Buang rasa malas itu dengan konsisten menulis. Setiap ada waktu tulis, setiap ada moment yang tepat untuk menulis, maka tulis. Jangan biarkan rasa malas anda menang. Sehingga membuat anda gagal menjadi penulis.Keenam, revisi/perbaiki tulisan. Kita tau bahwa menjadi penulis bukan suatu kebetulan, tetapi sesuatu yang harus diwujudkan. Pengalaman menulis akan membuat anda memahami kesalahan dalam tulisan. Maka anda harus revisi atau perbaiki tulisan sesuai standar kepenulisan. Maka anda harus memiliki mentor menulis agar mudah dan mengetahui kesalahan dalam tulisan sehingga anda dapat memperbaiki tulisan yang tepat dan layak. Ketujuh, buku terbit. Goals terakhir penulis adalah buku terbit. Ini adalah moment dimana anda sudah melewati berbagi proses panjang sehingga menghasilkan sebuah karya. Karya itu diciptakan, tidak ada bangunan yang berdiri kokoh tanpa memalui sebuah proses. Menulis adalah pekerjaan abadi, mungkin kita semuah akan mati, namun tulisan tak akan lekang oleh waktu.
Editor: Renci
Semoga menjadi Motivasi kita Semua, Khususnya para penulis pemula yang akan belajar untuk menulis.
Sebuah tulisan yang baik untuk dibaca bagi mereka yang ingin menjadi penulis.
Dr. Dedi Irwansyah kami berharap partisipasinya untuk memotivasi masyarakat melalui tulisan Anda.