• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Opini

Besarkan AUM atau dirikan Yayasan baru?

mahanpedia by mahanpedia
10 bulan ago
in Opini
2 min read
2
0
SHARES
509
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Salman Rifqi Saputra

Muhammadiyah, sebuah organisasi Islam yang sudah banyak orang tahu dan banyak dari mereka yang merasakan dampak positif dari hadirnya organisasi yang digadang-gadang sebagai organisasi terkaya di dunia, memang demikian faktanya. Muhammadiyah hadir sebagai organisasi yang bergerak di pelbagai sektor vital dalam kehidupan umat manusia. Mulai dari pendidikan, kesehatan, ekonomi dan lain sebagainya. Sebut saja pendidikan, sudah tidak perlu diragukan lagi bahwa Muhammadiyah dengan jumlah yang cukup fantastis. Bayangkan saja sekelas ormas mampu mendirikan 162 perguruan tinggi dan 3334 sekolah yang tersebar di belahan bumi Indonesia.

Meskipun Muhammadiyah sudah mampu mendirikan banyak sekolah dan perguruan tinggi, namun apa yang sudah didirikan juga harus dirawat supaya tetap ada inovasi-inovasi kekinian sehingga tak lekang oleh zaman. Hari ini tidak sedikit juga sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sudah mulai sepi, tidak lagi menjadi sekolah favorit, apalagi rujukan. Generasi milenial hari ini mungkin ketika hendak memilih sekolah, yang mereka pilih adalah sekolah dengan gedung yang megah dan mentereng, fasilitas yang memadai untuk segala aktifitas ektrakulikuler serta berbagai pertimbangan lainya. Pemikiran milenial seperti ini tidak 100% salah, mungkin karena zamannya yang membuat pola berpikir mereka seperti itu.

Mungkin yang perlu kita lakukan adalah bagaimana terus berinovasi dan berkreasi supaya sekolah-sekolah Muhammadiyah yang sudah mulai reyot dan terlihat usang bisa segera diperbarui. Baik bentuk fisiknya ataupun sumber daya yang ada di dalamnya. Bisa dengan pembinaan yang sifatnya tidak mesti formal ataupun bisa dengan melakukan beberapa inovasi yang lain. Yang unik adalah banyak pimpinan Muhammadiyah yang kreatifnya keblabasan. Alih-alih men-support AUM yang sudah ada, ini malah mendirikan yayasan pendidikan yang ladang garapannya sama. Penulis tidak habis pikir, bagaimana mungkin seorang yang sudah diamanahi umat sebagai pimpinan ataupun unsur pembantu pimpinan seperti Majelis Dikdasmen, Majelis Kader serta majelis-majelis yang lain malah membuat sekolah tandingan.

Tentu ini merupakan oknum yang sangat tidak pantas berada di jajaran pimpinan dan unsur pembantu pimpinan di Persyarikatan Muhammadiyah. La wong sekolahnya sendiri saja masih ada yang terseok-seok, merangkak dan kesulitan untuk sekedar membangun Gedung dan mencari siswa. Mereka malah asyik dengan berinovasi membangun sekolah dan yayasan lain yang sudah pasti menjadi pesaing sekolah Muhammadiyah. Memang tidak ada larangan dalam bentuk tertulis bahwa pimpinan di Muhammadiyah tidak boleh mendirikan sekolah non-Muhammadiyah, tetapi ini lebih kepada etika terhadap umat yang sudah memberikan amanah tersebut ketika permusyawaratan berlangsung.

Dalam hal ini pimpinan dan unsur pembantu pimpinan (majelis) harusnya lebih peduli terhadap sekolah Muhammadiyah yang dindingnya sudah mulai reyot atau jumlah muridnya yang berkurang, bukan malah membangun sekolah dan yayasan non-Muhammadiyah!

Editor: Renci

Previous Post

Pudarnya Narasi Kebangsaan

Next Post

Tempat Perkaderan Muhammadiyah

Next Post

Tempat Perkaderan Muhammadiyah

Comments 2

  1. Masjo says:
    10 bulan ago

    Setuju padahal masih banyak sekolah yang kurang murid dan sekolahnya mungkin bisa di katakan sesikit tidak sempurna banyak dari para pimpinan memilih membuat yayasan dengan segala upaya padahal aum2 masih banyak memerlu kan biaya yang begitu besar namun malah di abai kan oleh pandangan nya
    Maaf saya hanya menyatakan pendapat saya maaf kalo saya terlalu

    Balas
  2. Slamet Priadi says:
    10 bulan ago

    Artikel yang sangat mencerahkan dan menggugah kader-kader muda yang selalu berkemajuan yang anti keder….

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
10

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.1k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.7k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id