Oleh: Bagus Ragil Pratama
Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi terbesar yang ada di Indonesia dengan anggota yang tersebar dari mulai sabang sampai dengan marauke. Besarnya Muhammadiyah membuat orang dengan mudah mengetahui kegiatan-kegiatan Muhammadiyah. Baik melalui benner, baliho, spanduk maupun media sosial. Tidak dapat dipungkiri bahwa anggota Muhammadiyah juga banyak yang masuk dala kategori generasi milenial dari segi usia maupun dari segi pemikiran.
Besarnya Muhammadiyah membuat media sosial atas nama Muhammadiyah juga berhamburan di media digital. Hampir di berbagai daerah memilki media yang itu resmi di tangani oleh persyarikatan Muhammadiyah maupun yang tidak resmi namun berafiliasi ke-Muhammadiyah. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan yang berlangsung di Universitas Muhammadiyah Surakarta pada Sabtu, 23 Juli 2022. Dalam kegiatan tersebut berkumpul seluruh media resmi maupun tidak resmi yang berafiliasi dengan Muhammadiyah dari seluruh Indonesia.
Jambore Media Muhammadiyah
Dalam pertemuan tersebut terdapat berbagai pembahasan antara lain jambore media afiliasi Muhammadiyah harus menjadi titik balik Muhammadiyah sebagai penyedia informasi yang akurat dan kredibel sehingga masyarakat mampu dengan mudah mengakses informasi tersebut. Selain itu jambore media Muhammadiyah ini harapanya mampu menjadi titik temu antara narasi-narasi Keislaman dengan narasi-narasi kebangsaan. Bahkan sesekali media Muhammdiyah juga akan memproduksi lelucon-lelucon yang ringan sehingga mudah diterima di kalangan masyarakat.
Lebih dari itu jambore ini juga sebagai langkah awal bagi Muhammadiyah untuk menggencarkan dakwah digital sehingga dapat diterima oleh masyarakat secara lebih luas dan bisa diakses dimana saja dan kapan saja. Hari ini sangat memprihatinkan jika masyarakat mencari referensi tentang keislaman yang muncul bukan Muhammadiyah atau Nahdatul Ulama. Namun media-media lain yang bisa jadi secara kapasitas keIslaman masih perlu dipertanyakan.
Oleh karena itu jambore Muhammadiyah kali ini akan menambah kekuatan Media Muhammadiyah dalam memproduksi narasi-narasi yang produktif sehingga mampu mencerdaskan kehidupan Bangsa.
Mengapa dakwah digital itu penting?
Hari ini hampir semua penduduk Indonesia mulai dari anak-anak, remaja, dewasa bahkan sampai dengan orang tua memiliki alat komunikasi elektronik seperti handphone. Selain itu, hampir semua masyarakat Indonesia memiliki media sosial. Sehingga masyarakat kita hari ini bisa dikatakan hidup di dua dunia, yaitu dunia nyata dan dunia digital. Dakwah yang dilakukan di dunia nyata sudah sangat banyak dilakukan di mushola, di masjid-masjid, bahkan di tempat-tempat umum dan sangat ramai kita jumpai. Namun tidak semua orang mau megikuti dakwah atau pengajian terbuka dengan berbagai alasan tertentu.
Dengan kondisi tersebut, banyak dari generasi kita yang lebih beralih mencari panggung-panggung dakwah di media sosial seperti Youtube, Facebook, ataupun Instagram. Oleh karena itu narasi-narasi dakwah di ruang-ruang virtual harus diisi. Hal ini penting dilakukan supaya masyarakat tidak keliru dalam mengonsumsi informasi. Dampak dari kesalahan mengonsumsi informasi bisa membuahkan ibadah yang keliru juga. Muhammadiyah mencoba menjaga dan mengantisipasi hal tersebut melalui kanal-kanal media yang dimiliki oleh Muhammadiyah. Maka melalui jambore ini Muhammadiyah komitmen untuk membangun narasi-narasi konstruktif dan membangun peradaban Bangsa di Dunia virtual.