• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Artikel

Masjid Megah, Sepi Jamaah

mahanpedia by mahanpedia
8 bulan ago
in Artikel
2 min read
1
0
SHARES
409
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter


Oleh: Redaksi

Perkembangan zaman menjadikan segala aspek kehidupan berubah. Tuntutan zaman mengharuskan bidang-bidang, seperti pendidikan, ekonomi, sosial dan lainnya berbenah mengikuti arus modernisasi. Ternyata perubahan ini juga diikuti dengan berkembangnya tempat ibadah, salah-satunya Masjid yang hari ini bisa kita lihat banyak sekali Masjid dibangun dengan sangat megah dan besar. Sebagai umat yang mayoritas Islam, kita tentu tidak kesulitan dalam menemukan Masjid. Hampir disetiap titik desa dan kota terdapat Masjid yang terkadang tidak memiliki jarak yang cukup jauh. Selang berapa ratus meter, dengan mudah kita akan menemukan Masjid.

Design Masjid yang bisa dikatakan megah dan besar tersebut tentu menjadikan umat Islam bangga, akan tetapi kebanggaan itu ternyata juga dibarengi dengan kekhawatiran beberapa tokoh maupun kalangan masyarakat. Pasalnya, megah dan kokohnya Masjid yang dibangun oleh umat Islam tidak diimbangi dengan spirit umatnya untuk datang meramaikan masjid. Jangankan berbicara menyoal memulai peradaban dari masjid, berbicara tentang masjid sebagai tempat ibadah ritual saja sangat memprihatinkan.

Semangat memakmurkan Masjid tidak sebanding dengan semangat dalam membangunnya. Kalau saja kita memperhatikan, pembangunan Masjid di beberapa titik jalan yang sedang ada pembangunan Masjid, di sana pasti ada kotak amal ditengah jalan, dihiasi dengan beberapa masyarakat yang menyoraki melalui kejauhan menggunakan pengeras suara untuk memperingati pengguna jalan dan untuk bersedekah di Masjid. Tidak salah, akan tetapi dalam sudut pandang yang lain itu justru juga akan menunjukkan kelemaham umat Islam. Terlebih setelah jadi, ternyata Masjidnya tidak difungsikan semaksimal mungkin.

Jika tidak berlebihan, bisa saja dikatakan bahwa hari ini masyarakat tidak sedang berlomba-lomba untuk kebaikan, tetapi berlomba-lomba untuk membuat Masjid yang megah sebagai validasi bahwa peradaban disebuah desa ataupun kota tersebut secara spiritual sudah bagus. Padahal, justru akan lebih megah ketika Masjid itu ramai jamaah. Akan lebih kokoh pondasinya, pun dengan pondasi keimanan manusianya.

Ini tentu menjadi PR tersendiri, bagi tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda dan secara umum masyarakat yang sadar untuk kemudian menghadirkan pemahaman bahwa semangat membangun Masjid juga harus dibarengi dengan ajakan kepada umat untuk melangsungkan aktivitas ibadahnya di Masjid. Secara lebih luas lagi, aktivitas-aktivitas peradaban juga bisa dimulai dari Masjid.

Masjid sebagai tempat ibadah semestinya jangan hanya dipahami sebagai tempat ibadah ritual, aktivitas yang ada di Masjid bisa dikemas lebih mencerahkan dan menggembirakan sehingga jamaah akan lebih tertarik untuk menunaikan ibadahnya di Masjid dan terlebih meramaikan kegiatan yang ada di Masjid. Bahkan ketika Masjid dibangun menjadi tempat menyenangkan, bukan hanya para sepuh yang melangsungkan ibadahnya dengan ke Masjid, melainkan juga pemuda akan dengan senang pergi ke Masjid.

(Aku R)

Previous Post

Sutan Syahrir; Bung Kecil Sang Diplomat Pemberani

Next Post

Bertahan Hidup atau Berpendidikan?

Next Post

Bertahan Hidup atau Berpendidikan?

Comments 1

  1. Bonni febri says:
    7 bulan ago

    Izin repost bisa?

    Balas

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Essay

Bonus Demokrasi dan Nawacita

by mahanpedia
Februari 27, 2023
0
8

Oleh : Fahrudin Hamzah Ketua Bidang Teknologi dan Informasi Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah Indonesia diperkirakan akan menghadapi era bonus...

Read more

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Nilai-nilai Dasar Dalam Etika Berdigital

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.1k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
1.8k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
1.6k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id