Akhir-akhir ini publik digemparkan dengan isu jenis kelamin non-biner mahasiswa baru Universitas Hasanudin, Makasar. Isu tentang jenis kelamin non-biner ini pun ramai dan jadi perbincangan setelah video pendek dengan durasi 45 detik viral di media sosial. Muhammad Nabil Arif Adhitya merupakan mahasiswa baru Fakultas Hukum di Universitas Hasanudin, Makasar. Ia mengaku bahwa ia memiliki kelamin netral, bukan laki-laki maupun perempuan.
Sebelumnya dosen Universitas Makasar menanyai mahasiswa tersebut karena dianggap memiliki gelagat yang tidak biasa. Memiliki bentuk fisik yang mirip dengan laki-laki namun ia membawa kipas angin. Akhirnya dua dosen yang saat itu berada di lokasi menanyai mahasiswa tersebut, salah satu yang ditanyakan adalah terkait jenis kelamin. Ketika di tanya jenis kelaminya laki-laki atau perempuan, mahasiswa tersebut menjawab tidak keduanya dan bersikukuh bahwa dia memiliki jenis kelamin netral.
Hal ini sontak membuat publik penasaran, pasalnya belum lama surut pro kontra tentang LGBT, sekarang sudah muncul lagi jenis kelamin netral. Melansir hallosehat.com, ada orang yang cenderung tidak mempedulikan jenis kelamin yang dimilikinya dan ia lebih menganggap bahwa dirinya bukan masuk kedalam kategori laki-laki maupun perempuan, melainkan jenis kelamin netral. Jenis kelamin netral sendiri dalam dunia medis sering dikenal dengan istilah non-biner atau genderqueer.
Isu ini semakin menarik untuk dibahas setelah viral juga video dosen Unhas tersebut mengusir Muhammad Nabil Arif Adhitya dari ruangan. Hal ini dilakukan karena dianggap mahasiswa tersebut telah melanggar kode etik. Publik pun berbeda-beda pendapat dalam menanggapi hal ini. Ada publik yang mengecam tindakan dosen tersebut dengan dalih, apapun jenis kelaminya tetap memiliki hak untuk menempuh pendidikan. Ada juga yang beranggapan bahwa selama mahasiswa tersebut tidak mengalami gangguan kejiwaan maka masih memiliki hak untuk belajar.
Namun juga tidak sedikit netizen yang mengecam mahasiswa tersebut bahwa di dunia ini tidak ada jenis kelamin lain selain laki-laki dan perempuan. Sehingga bagi siapapun yang memiliki jenis kelamin selain itu dianggap aneh dan tidak manusiawi. Ada beberapa juga yang ketat sampai dengan membawa nilai-nilai agama kedalam permasalahan ini. Dikatakan bahwa tidak ada agama yang menyebutkan jenis kelamin lain selain laki-laki dan perempuan.
Terakhir sempat beredar video permohonan maaf dari rektor Universitas Hasanudin yang menyayangkan pengusiran tersebut walaupun kabarnya permasalahan antara dosen dengan Muhammad Nabil Arif Adhitya sudah selesai. Seperti yang ditulis oleh news.detik.com bahwa Jamaluddin Jompa selaku Rektor Universitas Hasanudin meminta maaf terkait kejadian tersebut dan menyatakan bahwa Universitas Hasanudin adalah kampus yang inklusif sehingga siapa pun boleh masuk ke Universitas Hasanudin.
Nah, sobat mahanpedia. Bagaimana nih, tanggapanmu atas kejadian tersebut?
(brp)
Sumber foto: portal media