Salman Rifqi Saputra
Salah satu strategi pembangunan pedesaan yang paling populer adalah pariwisata dengan berbagai peluang kewirausahaan yang dimunculkan, hal ini dapat menghasilkan devisa dan lapangan pekerjaan serta pertumbuhan industri kecil. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang telah membantu masyarakat pedesaan berhasil mengembangkan pariwisata dan peluang kewirausahaannya. Beberapa ekowisata pedesaan sukses dibranding dalam dunia maya. Hasilnya jelas menunjukkan betapa pentingnya pendekatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata pedesaan dan kewirausahaan, mereka tidak dapat bekerja tanpa partisipasi dan kolaborasi dari masyarakat lokal, pemerintah daerah dan pelaku bisnis baik secara langsung maupun tidak langsung yang terlibat dalam pariwisata.
Desa wisata juga menjadi alternatif untuk membangun ekonomi pedesaan, dibandingkan strategi pembangunan industri manufaktur. Wisata pedesaan dapat dikembangkan secara lokal dengan partisipasi dari pemerintah daerah dan usaha kecil, dan perkembangannya tidak harus bergantung pada perusahaan-perusahaan di luar daerah. Desa wisata dapat dikembangkan dengan relatif sedikit investasi, pelatihan, dan modal. Oleh karena itu, desa wisata bisa lebih murah untuk dikembangkan dibandingkan dengan strategi pembangunan ekonomi lainnya. Desa wisata memberikan dasar untuk pengembangan usaha kecil dan dapat berdampingan dengan usaha peternakan maupun pertanian. (I Wayan, 2019)
Bukit Idaman Gisting merupakan destinasi wisata yang cukup ramai dikunjungi oleh traveler di Kabupaten Tanggamus, Lampung. Bukit yang berlokasi di kaki gunung Tanggamus ini memiliki panorama alam yang indah. Bukit Idaman Gisting merupakan destinasi wisata yang berada di lereng kaki gunung Tanggamus. Bukit Idaman sendiri berlokasi di Desa atau Pekon Gisting Atas, Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Destinasi wisata Bukit Idaman berjarak sekitar 80 kilometer dari Kota Bandar Lampung dan dapat ditempuh dalam kurun waktu sekitar 2,3 jam melalui Jalan Lintas Barat Sumatera. Lokasi destinasi wisata ini berada pada ketinggian sekitar 1000 meter. Hal ini membuat iklim di sekitar kawasan ini sangat sejuk dan menyegarkan. Bukit Idaman Gisting setiap harinya selalu ramai dikunjungi para pengunjung yang datang dari berbagai daerah di Lampung.
Menurut informasi dari beberapa warga setempat, Bukit Idaman Gisting ini dulunya bernama Bukit Singkek. Singkek dalam bahasa setempat berarti serai. Hal ini mungkin karena di bukit cantik ini terdapat banyak sekali tanaman serai. Setelah diperbaiki dan dikembangkan oleh warga dan pemerintah setempat, akhirnya bukit ini dikenal dengan nama Bukit Idaman. Sebelum masa pandemi jumlah pengunjung mencapai 200 orang pengunjung/ hari untuk hari Jumat, 500 di hari Sabtu dan untuk di hari Minggu mencapai 1000 orang. Menurut beliau jika di hari (pergantian baru atau tahun baru) pengunjung Bukit Idaman bisa mencapai 5000 orang. Hal ini didukung dengan data yang akurat yakni berdasarkan dengan jumlah tiket masuk yang terjual
Nah, ini hal yang menarik. Mungkin ketika di perusahaan-perusahaan besar disebut dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Berikut merupakan beberapa bentuk kepedulian manajemen kepada warga sekitar yang berbentuk finansial. Menurut Mas Eko pihak manajemen wisata menyisihkan 5% keuntungannya sebagai bentuk kepedulian kepada lingkunngan sekitar, dengan rincian 2,5% keuntungan dari pengelolaan tersebut akan dibagikan kepada masyarakat sekitar yang ekonominya dinilai perlu untuk dibantu
2,5% lagi disisihkan untuk santunan kepada anak yatim piatu yang akan disalurkan per 6 bulan sekali.
Demikian mungkin hal-hal yang mungkin sebagian tulisan di internet belum memberikan gambaran betapa ekowisata juga berperan penting dalam sendi kehidupan sosial masyarakat.