• Tentang
  • Kontak
  • Tim Redaksi
No Result
View All Result
Mahanpedia
No Result
View All Result
Home Artikel

Peccatum Sodomiticum

mahanpedia by mahanpedia
2 bulan ago
in Artikel
3 min read
0
0
SHARES
33
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh

Mukhtar Hadi

 

Peccatum Sodomiticum adalah frasa dari bahasa Latin yang berarti Sin of Sodom atau dosa kaum Sodom. Diriwayatkan, suatu hari Nabi Luth menerima dua orang tamu laki-laki. Para tamu itu sangat tampan rupawan, wajahnya sangat mengesankan dan menarik untuk dipandang. Dua orang tamu Luth tersebut sesungguhnya para Malaikat yang menyerupai wujud dan wajah manusia. Datang sebagai utusan Allah untuk memberikan pelajaran kepada Nabi Luth dan kaum Sodom.

 

Umat Nabi Luth, yaitu kaum Sodom, sebagian mereka adalah kaum yang memiliki orientasi seksual yang menyimpang. Lazimnya laki-laki menyukai perempuan dan sebaliknya, tetapi tidak dengan kaum Sodom, mereka penyuka sesama jenis. Atas informasi dari istri Luth bahwa di rumah mereka ada tamu dua orang laki-laki tampan, laki-laki kaum Sodom beramai-ramai “menggeruduk” rumah Luth. Sebagian mereka mengintip dari balik dinding dan pintu dengan penuh nafsu untuk melihat secara langsung tamu-tamu yang tampan itu.

 

Sebagian kamu Sodom bahkan memaksa masuk dengan mendorong paksa pintu rumah Luth demi bisa “berkenalan” dengan tamu-tamu istimewa ini. Berkenalan dalam istilah kaum Sodom adalah ingin mengambil dan memiliki serta mencumbui para tamu itu sebagai mana orang yang kasmaran ingin ber-asyik masyuk. Karena perilaku kaumnya itu, Nabi Luth merasa sangat malu dengan kedua tamunya. Apalagi Luth tahu yang bertamu ke rumahnya itu  bukanlah manusia biasa, tetapi para Malaikat utusan Allah SWT.

 

Melihat perilaku yang sangat kurang ajar dari kaum Sodom itu, maka para tamu yang sebenarnya malaika itu keluar rumah dan mengepakkan sayapnya yang membuat sebagian kaumuSodom itu menjadi buta, tidak bisa melihat dan mereka pulang dengan penuh kesakitan  serta hanya bisa meraba-raba sebatas yang bisa mereka lakukan.

 

Kisah kekurangajaran kaum Sodom yang merupakan umat Nabi Luth sebagaimana di atas dikisahkan Al-Qur’an dalam surat Hud ayat 77-81, juga dalam surat A-Naml ayat 54-58.. Perbuatan dan tindakan kaum Nabi Luth yang menyukai sesama jenis (homoseksual) adalah perilaku yang bertentangan dengan tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT yang terdiri atas laki-laki dan perempuan untuk saling kenal mengenal dan mengembangkan keturunan. Al-Qur’an menyebut bahwa perilaku homoseksualitas adalah tindakan Fakhisyah atau imoralitas yang dahsyat.

 

Bahkan dalam Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 80-81, Nabi Luth mengatakan bahwa perbuatan keji yang dilakukan kaumnya itu merupakan perbuatan keji yang belum pernah dilakukan oleh seorangpun sebelum kaum lain di dunia ini. Dengan demikian kaum Sodom adalah pioneer atau kaum pemula yang memiliki perilaku menyimpang secara seksualitas. Dari perilaku kaum Sodom inilah perilaku homosesual mulai ada hingga sampai sekarang di zaman modern ini. Homoseksualitas adalah peccatum sodomiticum atau Sin of Sodom, dosa kaum Sodom.

 

Pada akhirya, atas perintah Allah SWT, Luth dan para pengikut yang beriman kepadanya, tidak termasuk istrinya yang telah berkhianat, diminta untuk meninggalkan tempat tinggal mereka dan meninggalkan kaum Sodom yang berperilaku menyimpang itu. Di kala waktu subuh tiba,  Allah mengazab dengan menjatuhkan batu-batu yang sangat panas membakar kepada kaum Sodom dan membalikkan bumi yang mereka tempati (lihat Al-Qur’an surat Al-Qamar: 33-39).

 

Pada masa sekarang ini, perilaku kaum Sodom itu bermetamorfosa menjadi LGBT (Lesbianisme, Gay, Biseksual dan Transgender). Perkembangannya sangat mengkhawatirkan, semakin lama semakin masif. Pergerakannya yang dahulu sembunyi-sembunyi sekarang ini semakin terang-terangan. Menuntut kesamaan dan persamaan hak dengan dalih kebebasan dan Hak Asasi Manusia.

 

Beberapa negara sudah memberikan kelonggaran kepada mereka, kaum LGBT tersebut. Salah satunya adalah membolehkan dan mengesahkan pernikahan sesama jenis. Banyak gereja di beberapa negara telah memberikan pemberkatan terhadap pernikahan sesama jenis. Kampanye secara terbuka di media sosial kaum ini sangat menarik dan tanpa henti. Pertemuan-pertemuan kelompok ini secara internasional maupun regional rutin dilakukan. Tujuannya, mendapatkan pengakuan dan legalisasi perilaku menyimpang ini dalam tatanan pemerintahan.

 

Dalam ulasan portal berita USNews (www.USNews.com)  negara pertama yang melegalkan pernikahan sesama jenis adalah Belanda tahun 2001, dan setelah itu lebih dari 30 negera mengikutinya. Negara-negara itu diantaranya adalah Belgia (2003), Kanada (2005), Spanyol (2005), Afrika Selatan (2006), Norwegia (2009), Swedia (2009), Islandia (2010), Portugal (2010), Argentina (2010), Denmark (2012), Uruguay (2013), Selandia Baru (2013), Perancis (2013), Brasil (2013), Inggris dan Wales (2014), Skotlandia (2014), Luksemburg (2015), Irlandia (2015), Amerika Serikat (2015), Greeland Denmark (2016), Kolombia (2016), Finlandia (2017), Jerman (2017), Malta (2017), Australia (2017), Austria (2019), Taiwan (2019), Ekuador (2019), Irlandia Utara (2020), Kostarika (2020), Swiss (2022), Meksiko (2022), Chili (2022), Slovenia (2022), Kuba (2022), Andorra (2023), Estonia (rencananya 2024).

 

Apakah negara anda menyusul berikutnya? Tidak takutkah kita dengan azab terhadap kaum Sodom? Wallau’alam bishawab. (mh.29.07.23)

Previous Post

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Next Post

Atheisme di Negara-Negara Islam

Next Post

Atheisme di Negara-Negara Islam

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Popular Posts

Opini

Atheisme di Negara-Negara Islam

by mahanpedia
Agustus 29, 2023
0
36

Oleh Mukhtar Hadi Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di acara Pembukaan ASEAN Intercultural and Interreligious Dialogue Conference, di Jakarta (7/8/2023)...

Read more

Atheisme di Negara-Negara Islam

Peccatum Sodomiticum

Bonus Demokrasi dan Nawacita

Literasi Berada di Jurang Degradasi

Muhammadiyah; Dari Kiyai Haji menjadi Profesor?

Bukit Idaman: Ekowisata peduli sesama

Load More

Popular Posts

Hablum Minal’alam: Menjaga Lingkungan Bernilai Ibadah

by mahanpedia
September 2, 2021
0
2.9k

5 Hal Misterius tentang Amado

by mahanpedia
September 6, 2021
0
2.4k

Akhlak Mulia Generasi Zaman Now

by mahanpedia
September 16, 2020
0
2.2k

Mahanpedia

Mahanpedia adalah media belajar bersama untuk saling menginspirasi membangun kemajuan melalui gerakan literasi.

  • Kirim Tulisan
  • Tim Redaksi
  • Kontak

© 2020 Mahanpedia.id – Inspirasi untuk kemajuan.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Teras Mahan
  • Artikel
    • Opini
    • Essay
    • Reportase
    • Profil
  • Sastra
    • Puisi
    • Cerpen
    • Resensi
  • Resonansi

© 2020 Mahanpedia.id