Saat nolan masih duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA/sederajat) tepatnya di Madrasah Aliyah, nolan selalu meluangkan waktu untuk membaca buku di sela-sela jam istirahat atau ketika jam pelajaran sedang kosong (jamkos). Kebiasaan teman-teman sebaya nya yang menghabiskan waktu jam istirahat sekolah untuk jajan atau asik nongkrong di luar sekolah, berbeda dengan nolan yang menggunakan waktu tersebut untuk membaca kembali pelajaran yang sudah di catat agar benar-benar memahami materi yang di sampaikan oleh gurunya.
Karena nolan menyadari tipe belajar nya adalah dengan mendengarkan, mencatat lalu mengulang kembali yaitu dengan membaca kembali tulisan yang telah dia catat dibuku tulisnya. Dengan begitu dia akan mampu menyerap ilmu yang telah disampaikan oleh gurunya.
Memang benar setiap anak atau setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda dalam belajar atau memahami sesuatu, dan tentunya benar bahwa setiap anak atau orang memiliki potensi masing-masing di bidang yang mereka minati.
Di madrasah aliyah tempat nolan menimba ilmu terdapat rutinitas yang wajib di lakukan oleh siswa/i nya sebelum jam pelajaran dimulai yaitu membaca al-quran. seluruh siswa/siswi di sekolah tersebut diwajibkan untuk membawa Al-quran untuk dibaca secara bergantian. Hal itu dilakukan tentunya bukan tanpa alasan, notabene sekolah tersebut berbasis agama islam, maka yang harus ditanamkan adalah nilai-nilai ajaran agama islam. Pun rutinitas positif tersebut Menjadi ladang kebaikan dan secara perlahan-lahan menumbuhkan pribadi muslim yang cinta Al-quran, serta memberantas buta baca Quran, semisal ada salah satu teman mereka yang belum bisa membaca al-quran maka teman yang lainya akan membantu nya dan mengajarinya secara khusus, maka siswa yang seperti itu diwajibkan untuk membawa Buku Iqro atau Juz Amma.
Ketika nolan sedang duduk-duduk di bawah pohon mangga di jam istirahat, dibelakang perpustakaan sekolah, nolan melihat kepala sekolah nya berjalan ke arahnya sambil menenteng beberapa buah majalah yang masih terbungkus rapi. Berjalan dengan tegap, dengan pakaian khas nya kemeja polos lengan panjang, celana dasar, serta sepatu vantopel, dan tak lupa pula ikat pinggang yang sudah terlihat usang termakan usia terlilit kencang di pinggang nya. terlihat sekali wibawa seorang pemimpin yang membuat siapapun segan ketika melihat nya. Setelah berjarak dua meter dari tempat nolan duduk, nolan langsung beranjak dari tempat duduk nya dan spontan menyodorkan tangan sebagai tanda mengajak untuk bersalaman, bersamaan dengan ucapan salam. Kepala sekolah itu pun merespon dengan hangat niat baik nolan untuk mengajak bersalaman, dan langsung menyambut uluran tangan nolan, lalu menjawab salam Nolan dan saling bertegur sapa, mereka terlihat akrab sekali seperti anak dan bapak karena sudah terbangun kedekatan emosional antara keduanya. Kemudian kepala sekolah itu langsung mengatakan niat awalnya menghampiri nolan, dia ingin membagikan majalah yang rutin dibeli setiap bulannya kemudian dibagikan ke tiap-tiap kelas untuk dibaca. Biasanya setiap kelas mendapatkan 3 buah majalah. Kepala sekolah tersebut meminta tolong kepada nolan untuk membagikan majalah tersebut seperti biasanya, karena nolan adalah ketua ranting IPM di sekolah tersebut, maka tanggung jawab itu diserahkan ke nolan. Sebagai tangan kanan kepala sekolah nolan dengan sigap dan tanpa ragu mengiyakan permintaan kepala sekolah, pun juga Nolan suka membantu kepala sekolah untuk membagikan majalah tersebut ke tiap-tiap kelas.
Nolan yang suka membaca, tertarik dengan isi majalah edisi terbaru itu, yang baru saja diberikan oleh kepala sekolahnya. Nolan biasanya suka membaca cerpen, humaniora, sirah nabawiyah, atau tanya jawab agama yang termuat di dalam majalah tersebut. Nolan membuka majalah itu lembar demi lembar, sampai akhirnya Nolan menemukan tulisan yang berjudul Here and Now.
Here and now jika diartikan perkata berarti disini dan sekarang. Dalam tulisan yang termuat di majalah itu mempunya makna bagaimana kita harus bisa menempatkan diri dalam setiap kondisi apapun. Fokus kita adalah apa yang sedang kita kerjakan sekarang atau saat ini. Sekarang kita dimana dan disini kita sedang apa. Semisal kita sekarang sedang ada di sekolah, berarti kata disini merujuk pada dimana posisi kita berada, saat ini kita berada di sekolah, maka fokus kita adalah bagaimana kita menempatkan diri sebagai siswa yang sedang menimba ilmu di sekolah. Fokus kita ketika sedang disekolah adalah belajar dengan baik dan mengikuti proses pembelajaran yang diberikan oleh guru kita, namun jika kita tidak menyadari hal tersebut terkadang fokus kita atau pikiran kita tidak terfokuskan pada proses belajar mengajar melainkan memikirkan hal lain diluar konteks yang sedang kita hadapi. Akhirnya fokus kita terbagi menjadi beberapa bagian, entah itu mikirin urusan rumah, memikirkan motor yang pecah ban, memikirkan kenapa tetangga suka ribut dll. Hasilnya adalah proses belajar yang sedang kita jalani tidak maksimal dan tidak efektif. Sehingga pembelajaran yang diberikan oleh guru tidak dapat kita serap dengan baik dan maksimal.
Bukan ilmu yang kita dapatkan tetapi rasa penat dan lelah. Karena memikirkan sesuatu itu dapat menguras energi yang kita miliki, jika tidak dikontrol dengan baik energi yang kita gunakan terbuang sia-sia. namun jika energi tersebut kita arahkan dan fokuskan pada sesuatu yang positif seperti belajar maka energi yang kita keluarkan dapat memberikan impact yang positif untuk diri sendiri maupun orang lain.
Seperti halnya cerita Nolan diatas yang menggunakan waktu luangnya untuk membaca buku, impact yang didapatkan adalah bertambah nya pengetahuan dan melatih sejak dini apa yang perlu diprioritaskan dan apa yang tidak perlu diprioritaskan. Jika setiap pelajar mempunyai kesadaran here and now maka dapat meminimalisir terjadi nya kasus bolos sekolah, bullying, tawuran antar sekolah dll. Karena sejatinya tugas pelajar adalah belajar, belajar apapun itu, sesuai dengan passion, minat dan bakat, serta selalu mau untuk survive terhadap diri sendiri, mengasah kemampuan diri, serta mampu mengenali potensi diri sendiri.
Kondisi seperti apapun yang sedang kita hadapi saat ini, fokuslah pada kondisi tersebut jangan fokus ke arah yang tidak seharusnya kamu pikirkan. Semisal kita sedang berada di pasar, disuruh ibu untuk membeli kebutuhan pokok, ketika sudah berada di pasar fokus mu harus kearah catatan kecil yang diberikan oleh ibumu, setelah semua barang terbeli maka boleh lah kita memikirkan yang lainya, mungkin ingin membeli suatu barang kebutuhan mu atau setelah dari pasar kemana dulu, yang terpenting adalah tugas yang diberikan oleh ibumu telah kamu jalankan dengan baik dan secara maksimal. Here and now bisa kita relevansikan dengan kondisi apapun yang sedang kita hadapi. Kunci nya adalah disini dan sekarang. Kita disini harus apa? Harus seperti apa? dan sekarang harus apa, sekarang harus bagaimana?. Semisal ketika kita dirumah, tugas kita sebagai anak harus seperti apa kepada orang tua, harus bagaimana bersikap dirumah dan berpikir untuk membantu orang tua dirumah Atau Jika kita sedang bekerja, sedang di kantor, sedang dalam kegiatan tertentu dll harus mempunyai kesadaran here and now.
Kesadaran here and now harus dimiliki setiap orang dari level pemimpin atau personal, agar dalam pengambilan keputusan baik kecil maupun besar menjadi keputusan yang tepat.
Nah, sekarang pertanyaan nya
Sekarang kamu ada dimana dan sedang apa?
Oleh: Kaklinwaelo12